Kisruh Sialang Bungkuk, Ini Pendapat Para Pakar

Kisruh Sialang Bungkuk, Ini Pendapat Para Pakar

PEKANBARU - Pakar hukum pidana Prof Dr Syafrinaldi mengataka kaburnya para napi Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru menjadi tanda tercorengnya wajah hukum bukan hanya di Riau saja, tapi juga di Indonesia.

"Kejadian ini sudah begitu lama terjadi tapi seolah tidak terdeteksi oleh pihak yang di atas," kata Syafri dalam dialog interaktif di Pekanbaru, Kamis (11/5/2017).

Selanjutnya ia mempertanyakan fungsi pembangunan sebuah lapas dengan kapasitas yang sudah mencukupi jika kemudian dibiarkan tanpa adanya pengawasan terhadap petugas lapas.

"Hal yang sering terjadi saat ini adalah seringnya kita menggunakan jurus pemadam kebakaran apabila sudah terbakar dulu baru di padamkan tapi alangkah baiknya jangan nunggu kebakaran dulu tapi lebih baik dicegah, seperti lapas sudah penuh harus dibuat rutan baru untuk pembinaan moral dan mental juga harus ikhlas karena napi tersebut sudah menderita fisik maupun mental," papar Syafri.

Sementara itu, pengamat sosial Tomi Fredi mengatakan dampak sosial dengan kejadian ini akan berakibat pada buruknya citra rutan bagi masyarakat. Bagi masyarakat kini, rutan memiliki banyak praktik tak manusiawi.

"Ke depan pembenahan petugas lapas dan harus saling kordinasi antara keluarga napi dengan aparat terkait, jangan lakukan sesuatu yang tidak pantas sehingga para napi tidak kabur lagi," kata Tomi. (r24)

Halaman :

Berita Lainnya

Index