Legislator Siak Dorong Pembentukan Pasar Lelang Karet

Legislator Siak Dorong Pembentukan Pasar Lelang Karet
Ilustrasi

SIAK - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Siak mendorong wilayah setempat bisa memiliki pasar lelang karet untuk menstabilkan harga komoditi tersebut dan memutus panjangnya mata rantai penjualan.

"Kalau daerah lain berhasil memutus mata rantai penjualan dengan pasar lelang, tentu tidak ada salahnya kita mencontoh ke kabupaten/kota yang sudah terlebih dahulu memulai," kata Anggota DPRD kabupaten Siak, Sujarwo, Rabu.

Dia menyebutkan, pihaknya dari dewan akan mendiskusikan lebih lanjut kepada instansi terkait (dinas pertanian) tentang tata cara dan prosedur yang harus dipersiapkan untuk bisa memproses urusan pembuatan pasar lelang karet itu.

"Jika pasar lelang bisa memberikan solusi untuk membantu rakyat (petani), kita akan dorong pemerintah untuk membangunnya," imbuhnya pula.

Kendati demikian katanya, harga atau pasaran getah di kabupaten Siak yang dibeli toke atau pedagang perantara ke petani setempat masih normal yakni Rp6.000-6.500 per kilogram.

"Saat ini harga segitu masih standar, tidak tinggi tetapi tidak juga terlalu rendah," katanya lagi.

Menurut Kepala Bidang Perkebunan di Dinas Pertanian, Yusrian, fluaktifnya harga getah karet saat ini merupakan hal yang biasa dimana kebutuhan pasar terhadap karet rendah maka dampaknya akan membuat harga beli karet semakin turun, ditambah lagi harga komoditi ini ditentukan oleh dunia.

Selain itu lanjutnya, secara keseluruhan kualitas getah di kabupaten Siak tergolong rendah atau kurang bagus, karena banyak petani yang memilih menggunakan tawas daripada asam semut, serta memasukkan tatal.

"Selain itu animo atau gairah petani karet semakin menurun, karena ketidakstabilan harga. Tidak banyak juga petani yang mau melakukan peremajaan meski sudah dibantu bibit. Sebab kebanyakan karet masyarakat tersebut masih karet warisan. Ditambah lagi harga getah ditentukan langsung oleh pasar dunia," imbuhnya.

Saat ditanyakan, selain menurunnya kualitas getah sebagai pemicu rendahnya harga komoditi tersebut, Yusrian juga menyebutkan, Kabupaten Siak juga belum memiliki pasar lelang karet sebagai tempat pengumpulnya petani betah untuk menjual langsung tanpa lagi melalui toke perantara.

"Kabupaten Siak belum memiliki pasar lelang karet layaknya Kabupaten/Kota lainnya, setidaknya jika ada pasar lelang akan memotong jalur distribusi," tuturnya. (ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index