Forkomakusi Se Indonesia : Evaluasi Ulang Dinas Kehutanan Riau dan Polhut Kuansing

Forkomakusi Se Indonesia : Evaluasi Ulang Dinas Kehutanan Riau dan Polhut Kuansing
Sekjend Forkomakusi se Indonesia, Jeki Efri Yunas

PEKANBARU - Berkurangnya luas hutan setiap tahunnya di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau mengakibatkan dampak yang luar biasa bagi masyarakat dan satwa yang berada disekitarnya.

Demikian disampaikan Sekjend Forkomakusi se Indonesia, Jeki Efri Yunas kepada wartawan, Jumat malam (19/5/2017).

Dampak yang pertama kali dirasakan oleh masyarakat adalah banjir yang diakibatkan kurangnya resapan air karena hutan tidak lagi dapat menampungnya," ujar Jeki.

Berkurangnya hutan juga dapat membuat satwa seperti gajah yang biasa menempati hutan di Kuansing bisa punah. Kondisi hutan Kuansing bisa kita lihat dari udara dengan jelas terutama di daerah Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir.

"Kami mengkhawatirkan adanya kerjasama antara Dinas Kehutanan Provinsi Riau dan Polisi Kehutanan di Kuansing dengan perusahaan sawit dan perusahaan kertas. Dimana tidak, pohon yang telah ditebang tidak mungkin dibiarkan begitu saja, pasti dijual," tegas Jeki.

Untuk itu kami menginginkan agar Dinas Kehutanan Riau dan Polisi Kehutanan Kuansing dievaluasi kembali agar mereka yang bekerja disana bisa menjalankan tugasnya dengan baik," pintanya.

"Kalau tidak bisa, lebih baik dibubarkan saja dari pada menghabiskan uang negara tanpa hasil," pinta Jeki mempertegas.***

Jan Muriono

Halaman :

Berita Lainnya

Index