FORMAPPI Riau: Abdul Wahid, Harapan Masyarakat Inhil

FORMAPPI Riau: Abdul Wahid, Harapan Masyarakat Inhil

PEKANBARU - Pemilihan Kepala Daerah serentak sudah 2 kali dilakukan, yaitu pada tahun 2015 dan tahun 2017. Hajatan yang sama juga akan dilakukan pada tahun 2018 yang akan datang.

Disela-sela kegiatan Forum Kamisan FORMAPPI Riau, yaitu acara rutin yang dilakukan oleh para Peneliti FORMAPPI Wilayah Riau. Kamia (1/6/2017) di Aula Gedung PGRI Riau.

Larshen Yunus selaku Direktur Eksekutif mengatakan, bahwa selain Kontestasi Pilgubri yang akan datang, Pilbup Inhil juga menjadi daya tarik dalam forum diskusi tersebut. Selain karena Inhil adalah daerah yang memiliki geografis yang sangat luas, juga daerah tersebut merupakan potensi bagi pembangunan riau dalam aspek kekayaan alamnya, yaitu salah satunya adalah Kelapa.

Hajatan Pilkada tahun 2018 yang akan datang juga menjadi tolak ukur dan bekal bagi seluruh Partai Politik dalam menghadapi Pesta Demokrasi di tahun 2019.

Apalagi sejauh ini para penyelenggara Pilkada, seperti KPU dan BAWASLU dinilai sudah maksimal dalam menjalankan tupoksinya masing-masing.

Meskipun ada juga dibeberapa daerah yang ditemukan mengalami masalah teknis, terkait dengan penyelenggaraan. Untuk itu, kedepannya bagi KPU maupun BAWASLU, harus lebih intensif lagi dalam melakukan kegiatan sosialisasi serta penyuluhan bagi masyarakat terkait teknis penyelenggaraan tersebut.

"Khususnya bagi KPUD dan BAWASLU Kabupaten Indragiri Hilir yang seharusnya mulai saat ini sudah mempersiapkan diri guna menyongsong Pilkada tahun depan. Karena sebagaimana yang kita ketahui, Inhil itu adalah daerah yang sangat luas, terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil, bahkan akses transportasipun cukup sulit untuk menuju pulau-pulau terkecil,” tukas Larshen Yunus selaku Direktur Eksekutif FORMAPPI Riau.

Pada kesempatan itu juga, para peserta utamanya bagi para Peneliti FORMAPPI Riau lebih fokus pada keinginan Abdul Wahid yang berencana maju dalam Pilkada Inhil tersebut.

Hal itu juga yang menjadi alasan bagi Formappi untuk membahas tentang hal ini, karena Wahid sendiri adalah anggota Parlemen 2 Periode di lembaga DPRD Provinsi Riau. Sebenarnya wacana yang selama ini sudah terdengar, tidak begitu direspon oleh khalayak umum.

"Karena Inhil sendiri masih dipimpin oleh Kepala Daerah Petahana, yang sudah pasti mencalonkan kembali pada periode kedua. Dalam hasil kajian Formappi Riau, yang direduksi oleh Jurnal Nasional LIPI, bahwa sampai saat ini peluang calon petahan masih lebih unggul dari para calon lainnya,” ujar Peneliti Formappi Riau tersebut.

Meskipun demikian, peluang Abdul Wahid juga sangat besar, karena bila merujuk hasil Pemilu tahun 2014 yang lalu, Wahid memperoleh hampir 30 ribu suara. Itu berarti, peluang sangat besar.

Apalagi sejauh ini Inhil juga didominasi oleh partai yang dipimpin oleh Wahid, yang diukur oleh komposisi dari anggota DPRD Kabupaten Inhil, yaitu Ketua DPRD-nya dipimpin oleh seseorang yang berasal dari partai partai Kebangkitan Bangsa. Optismistis dari FORMAPPI Riau juga terlihat dari beberapa sumber data yang menunjukkan bahwa selama Abdul Wahid menjadi anggota DPRD Provinsi Riau, indikator akan peran yang dilakukannya juga terlihat maksimal.

"Sejauh ini Wahid sudah menjalankan maksimal, perannya sebagai wakil rakyat. Sayang sekali, apabila potensi dan sosok seperti wahid tidak didukung dalam Pilkada serentak tahun depan. Sosok seperti beliau sudah mumpuni untuk didukung menjadi Bupati Inhil, supaya peran dan kinerjanya lebih terlihat lagi.” Ujar Larshen Yunus yang juga merupakan Ketua Presidium Pusat GAMARI.

Pada kesempatan itu juga, para Peneliti FORMAPPI Riau menghimbau, meskipun kami telah terang-terangan memberitahukan posisi politik kami, khusunya pada Pilkada Inhil, tetapi kedaulatan kami selaku Lembaga Swadaya Masyarakat tidak terintimidasi oleh kepentingan apapun.

"Pernyataan tersebut murni dari kajian kami selaku agen kontrol, siapapun dia, kalau memang berkualitas, kenal ataupun tidak. tetap kita dukung. Negeri ini harus dipimpin oleh seseorang yang memang mumpuni dan berintegritas.” Tambah Larshen Yunus.

Akhir dari kegiatan tersebut, FORMAPPI Riau berpesan, bahwa meskipun pilihan masyarakat berbeda-beda, namun harus tetap ditanamkan rasa persatuan antar sesama anak bangsa, siapapun yang akan dipilih dan yang terpilih, haruslah mengutamakan kepentingan masyarakatnya, harus menjadi pemimpin untuk semua, dan memahami kebutuhan dari masyarakat yang dipimpinnya.


Rilis

Halaman :

Berita Lainnya

Index