PEKANBARU - Mulai tahun ini, PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI) menghentikan program beasiswa untuk anak-anak Riau. hal ini membuat Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sakai Riau (HPPMSR) dilanda kegelisahan.
Menanggapi hal ini, Ketua Mahasiswa Sakai wilayah Bengkalis Sefriadi mengatakan Memang benar Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sakai Riau (HPPMSR) saat ini sedang gelisah dengan adanya pemutusan bantuan dari PT CPI mulai dari Tahun 2017 hingga seterusnya.
“Padahal yang akan masuk perkuliahan dari anak sakai untuk tahun ini berkisar 20 orang, dengan adanya informasi secara lisan dari pihak PT CPI bahwa mereka tidak akan memberikan bantuan pendidikan lagi yang alasan mereka dikarenakan habisnya kontrak Chevron pada tahun 2021. Pengurus HPPMSR tidak merasa senang karena keputusan tersebut diambil sepihak saja tidak dengan cara bersama maka dari itu perlu kiranya kami buat tindakan nyata selesai lebaran nanti seluruh pengurus HPPMSR, Tokoh Bathin dan Pemuda Sakai akan mendatangi kantor PT CPI," katanya.
Senada dengan ketua umum HPPMSR M. Nur Rafi, ST mengatakan Pihak PT CPI harus mengambil tindakan secara objektif kenapa begitu karena awalnya dengan perundingan para tokoh bathin 8 & 5 terjadilah kerja sama yang baik dalam bantuan pendidikan dari pihak CPI begitu juga sebaliknya.
"Seharusnya didudukkan dulu semuanya dengan pihak-pihak terkait agar ada kejelasan," ujarnya.
“Maka dari itu kami sudah mengadakan perundingan habis lebaran kami akan datangi dan duduki kantor PT CPI tepatnya di Rumbai agar kami tidak dianggap diam dan hanya mengikuti aturan mereka," pungkasnya.
Sumber: radarpekanbaru
.jpeg)
