PKL di Pekanbaru Raup Rezeki

PKL di Pekanbaru Raup Rezeki
Seorang wanita sedang memilih toples untuk kue hari raya yang ditawarkan pedagang kaki lima di Jalan HR Soebrantas, Senin malam (19/6/2017).

PEKANBARU - Mendekati Idul Fitri, jalan-jalan besar di Kota Pekanbaru ramai dengan pedagang kaki lima (PKL). Seperti di Jalan HR Soebrantas dan Jalan Soekarno-Hatta.

Para PKL berderet membuka lapak di pinggir jalan. Bahkan kawasan trotoar dan bahu jalan pun ikut dipakai demi meraup rezeki. Malam hari, PKL semakin ramai.

Pembelipun melimpah ruah. Macet tak bisa dihindarkan karena aktifitas jual beli tersebut. Berbagai dagangan yang dijajakan dengan harga miring menarik minat para pembeli. Mulai dari sandal, sepatu, baju anak hingga dewasa, toples, gelas, dan aneka kue lengkap tersedia.

Saat ditanya apakah mereka pedagang musiman saja, beberapa menjawab iya. Beberapa mengakuinya. Mereka tak bisa melewatkam kesempatan mengais rezeki dimomen jelang hari raya ini. Salah satunya ialah Satria. Pedagang jeans murah ini baru mulai berjualan selama Ramadan saja.

“Sebelumnya saya kerja serabutan saja. Tapi karena Ramadan ini banyak permintaan celana jeans, saya coba jualan. Stocknya ambil dari teman. Ternyata banyak juga peminatnya,”ungkap Satria yang tinggal di Kecamatan Tampan ini.

Dalam sehari puluhan potong celana jeans mampu terjual. Keuntungannya juga cukup menjanjikan. Setidaknya tak kurang Rp300-500 ribu keuntungan bersih berhasil dibawa pulang. Apalagi H-4 ini. Pembeli semakin ramai.

Rata-rata pedagang mulai start dari sore. Mereka akan bertahan hingga malam hari. Pemandangan ini membuat Panam seperti kota yang tak ada matinya. Di sudut kota lainnya, yakni di sepanjang Jalan Hang Tuah bertaburan pula PKL dadakan.

Mereka memanfaatkan halaman ruko kosong. Disana, dagangan mereka seperti dompet, baju, celana, sepatu ditata. Tulisan harga yang murah pun dipajang besar-besar. Agar semakin menarik minat pembeli, tak jarang mereka bersorak menawarkan dagangannya pada yang melintas.

Seperti yang dilakukan Rahmad. Hingga pukul 23:00 malam ia bercokol disana menanti pembeli. Berbeda dengan Satria, Rahmad merupakan pemain lama. Diluar Ramadan, ia juga berdagang secara berkeliling dan terkadang menggunakan mobil.

Diakuinya momen jelang hari raya membawa berkah luar biasa. Permintaan semakin tinggi. “Jual beli meningkat sekitar 50 persen. Pembeli semakin ramai. Bahkan sampai malam,” sambungnya.


sumber: riaupos

Halaman :

Berita Lainnya

Index