Rupiah Turun ke 13.395/Dolar

Rupiah Turun ke 13.395/Dolar
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi, Selasa (29/3/2016), akibat ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve pada April yang mendorong dolar AS kembali menguat.

Menurut Bloomberg, di pasar spot hari ini mata uang NKRI ditutup turun 0,39% atau 52 poin ke level Rp13.395/dolar AS dari penutupan Senin yang berada di Rp13.343/dolar AS.

Rupiah sempat menguat ke Rp13.335/dolar AS di awal perdagangan, namun setelah itu balik arah dan reli di zona pelemahan hingga perdagangan berakhir akibat penguatan dolar terhadap hampir semua mata uang utama global.

Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.326-Rp13.458/dolar AS.

“Dolar AS menguat karena ekspektasi The Fed mau menaikkan suku bunga,” kata Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia kepada Bisnis.

Bloomberg JPMorgan Asia Dollar Index yang mengukur kekuatan mata uang emerging markets di Asia terhadap greenback, jatuh 0,11% ke level 107,42.

Namun Bloomberg Dollar Spot Index yang melacak kekuatan mata uang AS terhadap 10 mata uang utama dunia, anjlok 0,1% ke level 95,87.

Delapan mata uang emerging markets di Asia berakhir variatif dengan empat ditutup melemah dengan dipimpin rupiah, satu stabil dan tiga lainnya menguat.

Tiga mata uang lain yang melemah adalah baht Thailand yang turun 0,27%, peso Filipina yang turun 0,04% dan yuan yang merosot 0,03%.

Dolar Taiwan stabil sendirian, sementara mata uang yang menguat dipimpin ringgit Malaysia yang naik 0,52% diikuti won Korea (0,18%) dan rupee India (0,06%).

Yen Jepang jatuh 0,15% ke 113,6200/dolar AS, dolar Australia merosot 0,28% ke 0,7524/dolar AS, euro menguat 0,11% ke 1,1208/dolar AS dan poundsterling menguat 0,12% ke 1,4278/dolar AS. (Citraindonesia)

Halaman :

Berita Lainnya

Index