Deteksi Kecurangan Saat UN, Disdik Inhil Terapkan IIUN

Deteksi Kecurangan Saat UN, Disdik Inhil Terapkan IIUN
Kabid Dikmen, Suwardi

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Guna mendeteksi indikasi kecurangan dan kebocoran soal, baik yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun pihak-pihak tak bertanggungjawab lainnya dalam Ujian Nasional tingkat SMA sederajat yang segera dilaksanakan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) turut menerapkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) yang merupakan langkah yang dilakukan secara nasional dan merupakan gagasan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan, Anies Baswedan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Suwardi kepada harianriau.co saat ditemui diruang kerjanya, Tembilahan, Selasa (29/3/2016) siang.

"Dalam prosesnya, pihak pusat akan melihat hasil jawaban dari para peserta UN tersebut melalui kertas jawaban yang telah mereka isi. Kemudian dilakukan analisis terhadap jawaban-jawabannya, jika terdapat kesamaan secara berurutan dalam sebuah lembar atau kertas jawaban seorang siswa, seperti dari soal nomor 1 sampai 10 jawabannya hanya C saja. Maka, siswa tersebut terindikasi melakukan kecurangan atau disinyalir terjadi kebocoran soal dalam pelaksanaan UN di sekolah siswa tersebut," jelasnya.

Maka dari itu, Suwardi mengatakan, jika ada siswa yang disinyalir terjadi kebocoran soal dalam pelaksanaan UN di sekolahnya. Maka, pihak Disdik Inhil akan melakukan penelusuran dan menindak tegas jika hal tersebut dapat dibuktikan.

Begitu pula sebaliknya, jika dalam pelaksanaan UN disekolah tersebut tidak disinyalir maupun tidak terbukti membocorkan soal UN. Maka, pihak Disdik Inhil akan memberikan Sertifikat Kejujuran bagi sekolah tersebut.

"Intinya, dalam pelaksanaan UN, kami mencoba untuk bersikap proporsional. Selain menerapkan punishment melalui langkah-langkah yang sistematis, kami juga memberikan award melalui proses sertifikasi. Seandainya, di suatu sekolah tidak terdapat indikasi maupun bukti membocorkan soal, maka kami juga akan memberikan sertifikat Kejujuran melalui Kepala sekolah sebagai tanda ucapan terima kasih karena sekolah tersebut telah berlaku jujur dalam pelaksanaan UN," terangnya.

"Pada Sertifikat Kejujuran yang akan dibagikan pada tanggal 2 Mei 2016 bersempena dengan hari Pendidikan Nasional itu, berisi nilai-nilai sebagai indikator tingkat kejujuran sekolah penerimanya. Dan dilakukan perankingan berdasarkan nilai-nilai yang tertera didalam sertifikat tersebut," imbuh Koordinator Penyelenggara UN tingkat SMA sederajat se Inhil ini.

Terakhir, Suwardi menghimbau kepada seluruh sekolah, terutama SMA/sederajat Negeri maupun swasta se-Inhil untuk berlaku jujur dalam mengikuti UN yang segera akan diselenggarakan. (Adv/Pratama)

Halaman :

Berita Lainnya

Index