Fly Over Dinilai Lebih Efisien

Fly Over Dinilai Lebih Efisien
Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di persimpangan empat Jalan HR Soebrantas - Jalan Soekarno-Hatta nantinya akan dibangun jembatan fly over.

PEKANBARU - Rencana teknis pembangunan atau detail engineering design (DED) pembangunan fly over Simpang SKA Pekanbaru sedang disiapkan. Sebelumnya direncanakan underpass tampaknya bakal pupus dan diganti dengan fly over. Pertimbangannya efektivitas dan efisiensi dan konstruksi dinilai lebih kokoh dan pemeliharaan lebih ringan.

Jika DED diwujudkan pada anggaran perubahan 2017 ini, dan disetujui seluruh pihak, maka dua persimpangan padat kendaraan di persimpangan SKA dan persimpangan Pasar Pagi Arengka bakal bisa dibangun sesuai dengan peruntukkannya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Riau Rahmad Rahim ketika dikonfirmasi perihal rencana pembangunan fly over mengatakan, kebijakan tersebut masih terus dilakukan pembahasan khususnya sisi teknis oleh dinas terkait.

Memang menurut rencana DED fly over tersebut akan dimasukkan pada pembahasan anggaran perubahan tahun ini. Jika nanti DED tersebut disetujui oleh seluruh pihak, selanjutnya akan dimasukkan anggaran pembangunan pada APBD 2018 mendatang. ‘’Jadi masih menuju pembahasan DED,’’ tambah mantan Kadishub Riau tersebut, dikutip Harianriau.co dari RiauPos.co, Selasa (4/7/2017).

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto menjelaskan, pembahasan fisik DED fly over memang masih dalam proses. Disinggung berapa kebutuhan anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan fly over tersebut ia mengaku belum bisa memberikan penjelasan.

‘’Kami baru menuju DED. Setelah selesai baru diketahui besaran anggarannya. Kemungkinan mencapai Rp120 miliar, perkiraan sementara,’’ katanya.



Warga Setuju Fly Over Simpang SKA

Wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) ‎Riau untuk membangun fly over di persimpangan Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Soekarno Hatta disambut baik warga Pekanbaru. Pasalnya di persimpangan empat itu kerap terjadi kemacetan pada jam-jam sibuk yakni di pagi dan sore hari, sehingga dikeluhkan pengguna jalan raya.

Dukungan rencana pembangunan fly over di Simpang SKA itu diutarakan salah seorang pengguna sepeda motor bernama Raja warga Jalan ‎Abadi, Kelurahan Tabek Gadang, Kecamatan Tampan. Menurutnya apabila dibangun fly over nantinya akan dapat mengurai kemacetan. Pasalnya di lokasi tersebut sudah menjadi tempat bisnis ditandai dengan munculnya beberapa pusat perbelanjaan seperti Living World, Transmart serta Mall SKA.

‘’Kami pasti mendukung. Pasalnya, lokasi itu sudah menjadi pusat bisnis karena muncul banyak pusat perbelanjaan. Jika dibangun ini pasti dapat mengurai kemacetan yang saat ini kerap terjadi,’’ ungkap Raja.

Diungkapkan pengendara roda dua yang kerap melintas di persimpangan itu,‎ sebenarnya pembangunan fly over semestinya sudah dilakukan pemerintah sejak beberapa tahun lalu. ‘’Harusnya sejak dulu dibangun, bukan sekarang. Tapi untuk kata terlambat tidak ada demi pembangunan dan kenyamanan pengendara yang menggunakan jalan tersebut,’’ Jelas pria berusia 37 tahun itu.

‎Lebih lanjut Raja berharap, pembangunan itu segera direalisasikan mengingat pertumbuhan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat setiap tahunnya mengalami peningkatkan.

‘’Jangan hanya sekadar rencana saja, perlu direalisasikan secepatnya. Karena jumlah pertambahan kendaraan bermotor mestinya diimbangi dengan infaksturktur jalan, sebab saat ini masyarakat sudah sangat gampang untuk memiliki kendaraan,’’ imbuhnya.

‎Hal senada juga diungkapkan Dani warga Damai Langgeng. Dia mengatakan, kapasitas Jalan Tuanku Tambusai serta Jalan Soekarno Hatta sudah tidak mampu menampung jumlah volume kendaraan yang melintas. Selain itu diperparah dengan ada trafick light.

‘’Jalan itu tidak mampu lagi menampung volume kendaraan terutama pada jam sibuk yakni pagi dan sore hari. Selain itu adanya traffic light yang terlalu sehingga kerap terjadi kemacetan yang cukup parah,’’ papar Dani.

Dengan ada rencana pembangunan fly over tersebut dapat mengurai kemacetan yang saat ini mulai terjadi. ‘’Kami berharap semoga terlaksana, selain itu kami minta pemerintah harus memeliki perencanaan ke depan yang cukup matang mengingat Kota Pekanbaru yang tengah berkembang pesat,’’ tutur warga Damai Langgeng.

DPRD Siap Mendukung

Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk membangun fly over di persimpangan Mal SKA mendapat dukungan penuh dari pihak DPRD Riau. Pasalnya dengan dibangunnya fly over tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan di persimpangan Jalan Tuanku Tambusai-Soekarno-Hatta yang sudah semakin parah.

Ketua Komisi D DPRD Riau Hardiyanto mengatakan, memang terkait rencana pembangunan fly over pihaknya belum mendapatkan informasi dari Pemprov Riau. Namun demikian, DPRD satu persepsi dengan Pemprov Riau untuk rencana pembangunan tersebut karena memang sudah dibutuhkan untuk mengurai kemacetan.

"Kalau menurut saya, apapun konstruksinya yang pertama yakni harus menjadi solusi mengurai kemacetan di lokasi tersebut. Kemudian efisiensi anggaran yang digunakan, karena dengan kondisi keuangan daerah seperti ini kalau dipaksakan untuk membuat yang muluk-muluk tapi fungsinya sama saja mubazir,’’ katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan telah adanya rencana pembangunan fly over tersebut, pihaknya meminta Pemprov Riau dapat segera merealisasikannya. Jika ada perubahan desain dari underpass menjadi fly over, maka hendaknya review desain dapat dilakukan secepatnya sehingga bisa dimasukkan dalam APBD Perubahan 2017.

‘’Kami minta Pemprov Riau jangan hanya retorika saja. Kalau ada perubahan desain segera lakukan. Paling cepat perubahan desain tersebut bisa dilakukan pada APBD Perubahan 2017,’’ jelasnya.

Menurut Politisi Gerindra tersebut, memang dari analisanya di persimpangan Mal SKA lebih cocok dibangun fly over. Pasalnya jika dibangun underpass maka pemerintah terlebih dahulu harus memperbaiki tata kelola drainase di Kota Pekanbaru. Karena saat musim hujan, beberapa lokasi di Pekanbaru masih banyak tergenang air.

‘’Jangan sampai nanti sudah dibangun underpass, sewaktu musim hujan tergenang dan malah justru jadi kolam. Untuk itu lebih baik dibangun fly over saja, namun tentunya harus dengan analisis yang matang jangan sampai pembangunannya bersinggungan dengan beberapa gedung besar yang juga sedang dibangun di sana,’’ tuturnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index