Berharap Tuntaskan Kemiskinan Melalui Dana Zakat

Berharap Tuntaskan Kemiskinan Melalui Dana Zakat

PEKANBARU - Potensi zakat yang ada di Provinsi Riau jumlahnya cukup besar. Salah satu lembaga resmi yang ada, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau, bisa menghimpun dana mencapai sekitar Rp2 triliun per tahun. Berharap banyak bisa menekan atau mengurangi angka kemiskinan yang ada di Provinsi Riau.

Wakil Ketua IV Bidang Administrasi dan Umum Baznas Provinsi Riau, Yahanan, M.Ag saat dikonfirmasi di kantornya Komplek Masjid Raya An-Nur Kota Pekanbaru mengakui, hingga memasuki bulan Juli 2017 ini, Baznas Riau sudah menghjmpun dana sebesar Rp 1,372 triliun lebih.

"Kalaulah dihimpun secara optimal, ini bisa mencapai Rp 2 triliun bahkan lebih per tahun," sebutnya.

Disampaikan juga, konsep pendistribusian dan pendaya gunaan zakat yang dikelola atau dilakukan oleh Baznas Riau bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan mustahiq atau penerima yang betsifat konsumtif dalam waktu sesaat. Tapi juga dalam memberikan kecukupan dan kesejahteraan dengan memperkecil atau menghilangkan penyebab kehidupan mereka menjadi miskin dan menderita.

"Jadi kita ada dua cara dalam pendistribusiannya. Pertama konsumtif, seperti yang sudah kita lakukan pada bulan puasa kemarin membantu kaum duafa dengan total dana sekitar Ro 50 juta. Kemudian yang ke dua dengan sustim priduktif yaitu membantu modal kejja atau usaha penerima berbentuk barsng sesuai dengan usaha yang dilakukan," sebutnya lagi dengan mengatakan bantuan ini minimsk Rp 2,5 juta maksimal tidak tentu bisa saja kslau tukang las dengan membelikan mesin las, kalau usaha percetakan diberikanalat percetakan, ada juga usaha girengan dan sebagainya.

Sementara itu, saat ditanya penghimpunan dana dari mana, Yahanan kembali menjelaskan, ini terutama dari zakat yang ada pada ASN (Aparatur Sipil Negara). Khususnya ASN Provinsi, karena untuk ASN Kabupaten/Kota sudah ada Baznas Kabupaten/Kota yang menghimpun. Namun ini juga ada yang terhimpun dari masyarakat yang datang langsung memberikan zakat, infaq dan shadaqohnya terutama pengusaha yang ada. Bahkan jumlahnya cukup besar juga.

Ada 51 masyarakat dibina sementara itu diakui juga oleh Yahanan, untuk saat ini Baznas Provinsi Riau sudah ada membantu 51 keluarga kurang mampu atau pemberian modal usaha dengan berbagai bentuk bidang usaha yang digeluti. Seoerti percetakan, kedai harian, bengkel las, jahit dam sebagainya.

"Untuk mendapatkan mereka mendaftarkan diri ke kita dengan melengkapi afministrasi yang ada. Setelah itu dilakukan pengecekan ke lapagan apakah betul-betul layak mendapatkan zakat atau tidak. Kalau layak diberikan, ini dalam bentuk barang, bukan uang. Kemudian dilakukan pemantauan secara berkala," jelasnya sembari mengakui ada yang lambat perkembangan usaha yang dilakukan ada yang cepat juga bahkan ada juga yang kurang berhasil.

Diakui juga, program yang dilakukan, Baznas sangat berharap ampuh dalam mengentaskan kemiskinan sehingga dapat membantu pemetintah juga dalam hal sama. Dimana orang yang penerima zakat akan beralih menjadi pembayar zakat atau jadi pemberi infak dan sadaqoh.

"Baznas juga terus berupaya mencari inovasi dalam mengoptimalkan oemberian zakat biar cepat bergasil terhadap penerima. Salah satu contoh apa yang sudah dilakukan di Rumbsi. Dimana penerima dibuat berkelompok dalam melakukan usaha kolom ikan. Modal diberikan Baznas pada kelompok usaha kewat Ketua kelompok kemudian dilakukan kerjasama kembanhkan usaha. Hasil panen dibagi. Ini sudah jalan dan berhasil," jelasnya lagi sembari memberikan satu kasus.

Duakui juga, untuk saat ini juga sedang dikaji dan dicarikan payung hukum dimana dari zakat yang diterima oleh masing-mading penerima dikumpulkan. Kemuduan dibuat semacam wara laba yang dikelola secara propesional oleh orang yang ahli dibidangnya hasil keuntungan dibagi atau diberkani kembali pada kelompok penerina zakat tadi.

Saat ini juga sedang dijajaki bersama pusat dimana satu keluarga miskin ada satu yang sarjana. Anaknys dikuliahkan hingga tamat dengan harapan ada satu sarjana di keluarga miskin. Sehingga akan mampu mengangkat kesejahteraan keluarganya," tambahnya menyebutkan bentuk program yang akan dijalankan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index