BRG Akan Segera Memulai Proses Restorasi Gambut Di Riau

BRG Akan Segera Memulai Proses Restorasi Gambut Di Riau
Ilustrasi

PEKANBARU - Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Pemerintah Provinsi Riau menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang perencanaan dan pelaksanaan tugas dan fungsi kepentingan dalam restorasi lahan gambut, Jumat.  

"Kami langsung buat rancangan kerja sama, yang bisa langsung dikerjakan berupa pembangunan infrastruktur serta sosial masyarakat bersama dengan perangkat daerah," kata Kepala BRG Nazir Foead di kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru.

Ia menuturkan upaya restorasi gambut memerlukan dukungan penuh dari seluruh pihak, baik kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah.

Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, ia mengatakan BRG diberikan tugas untuk merestorasi dua juta lahan gambut di tujuh provinsi Indonesia pada 2017.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa Provinsi Riau merupakan provinsi penting dalam upaya pengembalian fungsi gambut, di samping enam provinsi lainnya.

Untuk itu, pria kelahiran Medan, Sumatera Utara itu mengapresiasi Pemerintah Provinsi Riau dalam pelaksanaan kegiatan restorasi gambut bersama dengan BRG.

Terdapat sembilan kesepakatan dalam nota kesepahaman antara BRG bersama dengan Pemerintah Provinsi Riau.

Pertama, koordinasi dan perencanaan restorasi gambut, selanjutnya pemetaan kesatuan hidrologi gambut, pelaksanaan konstruksi infrastruktur pembasahan gambut dan segala perlengkapannya.

Poin keempat adalah penataan ulang pengelolaan dan edukasi restorasi gambut, pelaksanaan supervisi dan konstruksi-operasi dan pemeliharaan di lahan konsesi, penelitian dan pengembangan secara terus menerus, serta pengawasan dalam pelaksanaan restorasi gambut.

Sementara itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan Pemerintah Provinsi Riau telah memulai upaya restorasi gambut melalui Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau sejak 2016.

"Kami menyadari betul pentingnya restorasi gambut di Riau. Karena 54 persen lahan Riau itu merupakan lahan gambut. Kami telah bangun sekat kanal, embung, dan sumur bor," kata Andi, sapaan akrab Gubernur Riau dilansir antarariau.com.

Lebih jauh, dia mengatakan dengan adanya MoU ini, maka upaya restorasi gambut diharapkan lebih maksimal, karena BRG merupakan ahlinya di bidang penyelamatan gambut.

BRG menargetkan untuk merestorasi 80.000 hektare lahan gambut di delapan kabupaten di Provinsi Riau selama 2017. Restorasi lahan gambut yang akan direstorasi selama 2017 ini mencakup 11 kabupaten kota yakni Dumai, Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Pekanbaru dan Kampar.

Riau merupakan satu dari tujuh provinsi prioritas restorasi oleh pemerintah melalui BRG. Secara nasional, tahun ini BRG menargetkan untuk merestorasi 400.000 hektare lahan gambut di tujuh provinsi di Indonesia.

Halaman :

Berita Lainnya

Index