Askonas Riau Keluhkan Transparansi Pemenangan Proyek Pembangunan Daerah

Askonas Riau Keluhkan Transparansi Pemenangan Proyek Pembangunan Daerah

PEKANBARU - Para pelaku usaha jasa kontruksi di Riau yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Provinsi Riau, mengeluhkan tentang tidak transparannya pemerintah atas pemenang proyek pembangunan yang ada di daerah.

Berdasarkan keterangan Ketua DPD Askonas Riau Ilmiyawan, seharusnya ada pemantauan mulai dari pengadaan, proses lelang hingga tahapan terakhir lelang. Selain itu, yang menjadi pemenang lelang justru orang luar.

"Sekarang ini pemenang tender adalah orang bukan kontraktor di dalam Riau sendiri, melainkan orang luar. Kami juga minta pandanglah putera daerah sendiri jangan yang lain yang didahulukan, karena kami juga tidak kalah saing," katanya kepada wartawan, dilansir riau24.com, Senin, 17 Juli 2017.

Padahal, kontraktor yang ada di Riau ini juga siap bersaing secara nasional. Untuk menyiapkan daya saing tersebut Askonas baik kabupaten maupun kota juga menyiapkan Balai Latihan Khusus yang ada di kabupaten atau kota masing-masing.

Sementara itu, Ketua DPC Askonas Siak yang mewakili seluruh pelaku

kontruksi kabupaten kota menambahkan, kemampuan yang dimiliki oleh para jasa konstruksi juga sesuai oleh pemerintah.

"Kemampuan kami juga baik dari dalam karena adanya pelatihan yang kita buat. Kendala sekarang ini adalah kenapa orang luar yang dapat tender. Kami juga miris ada spanduk yang menyatakan bahwa kalau menang tender harus setor sekian. Kami tidak mau seperti itu," tambahnya lagi.

Dia juga menyinggung dengan ada pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ada beberapa hal yang perlu disikapi dalam menghadapi hal tersebut. Hal ini dikarenakan semua pelaku usaha dari seluruh ASEAN bebas masuk ke Indonesia.

"Termasuk usaha jasa kontruksi. Dari negara lain bisa masuk terlebih lagi tenaga mereka dari luar itu juga sangat on time. Ketika waktunya kerja memang benar-benar kerja," paparnya.

"Maka itu, kita memang adakan pelatihan khusus untuk para anggota sendiri. Kita juga akan berkordinasi dengan pemerintah. Terlebih lagi saat ini Askonas Riau punya 300 pelaku usaha jasa kontruksi dan 6000 anggota Hatsindo yang sudah bersertifikasi," tutupnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index