Demi Cari Untung, Traffic Light Sengaja Dirusak

Demi Cari Untung, Traffic Light Sengaja Dirusak
Beberapa pemuda mengatur arus lalulintas di salah satu u-turn di Jalan HR Soebrantas, Panam dan meminta uang kepada pengguna jalan, Ahad sore (16/7/20

PEKANBARU - Pernah mendapati pada malam hari traffic light di simpang Pasar Pagi Arengka (Jalan HR Soebrantas-Jalan Soekarno Hatta) atau di pertigaan Jalan Arifin Achmad-Jalan Soekarno Hatta mati? Kondisi arus lalu-lintas pun langsung semrawut.

Kemudian, beberapa pemuda turun tangan mencoba mengatur arus kendaraan agar tidak terjebak macet. Lalu, mereka meminta uang jasa dengan menggunakan kotak. Masyarakat yang merasa terbantu kemudian memberi uang kepada oknum tersebut.

Namun, pada kenyataannya, traffic light yang mati di kedua titik tersebut bukan karena faktor tidak sengaja. Akan tetapi sejumlah oknum dengan sengaja memutus aliran listrik ke jaringan lampu. Sehingga acap kali masyarakat mendapati traffic light di sana mati.

Hal itu terungkap ketika tim terpadu dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru melaksanakan giat patroli, Senin (17/7). Kasi Pengawasan Lalulintas Dishub Pekanbaru Max Robert menuturkan pihaknya acap kali merasa aneh. Karena setelah aliran kabel listrik pada traffic light diperbaiki, keesokan harinya kembali rusak. Yang lebih mengherankan, kabel yang terhubung ke arus listrik terpotong seperti disengaja.

“Memang itu disengaja. Jadi begini. Ada sejumlah oknum yang ingin mencari keuntungan. Jadi aliran listrik ke lampu (traffic light, red) sengaja dirusak atau diputus. Kemudian kalau malam, lampu merahnya mati. Kondisi lalu lintas jadi semrawut toh? Nah, mereka turun ke jalan. Modusnya mengatur lalu-lintas,” jelas Max dilansir Riau Pos, kemarin.

Kemudian sekelompok oknum tersebut menadahkan kotak karton kepada para pengendara yang lewat. Karena tidak tahu, banyak pengendara yang merasa tertolong memberikan sejumlah uang.

Namun hal tersebut ternyata salah. Menurut Max, kejadian tersebut murni disengaja oleh oknum tadi. Di mana, ketika mengatur lalu-lintas, pendapatan yang mereka peroleh bisa sangat banyak dari pengendara yang lewat.

Atas kejadian tersebut pihaknya telah membuat laporan ke Polresta Pekanbaru. “Polisi sudah tahu dan sedang melakukan pengejaran terhadap oknum pelaku. Saya sendiri ga tau persis siapa pelakunya. Namun yang pasti, itu di sengaja. Jadi saya harap masyarakat Pekanbaru sudah hentikan kebiasaan mengasi-ngasi itu. Jadinya dimanfaatkan kan oleh oknum? Bahkan sampai (merusak) begitu,” katanya.

Di sisi lain, pengaturan lalu-lintas memang kerap dijadikan beberapa oknum untuk meminta uang kepada pengendara. Kondisi itu dapat dengan mudah ditemukan di beberapa u-turn di Jalan HR Soebrantas dan perempatan Jalan SM Amin. Di mana sejumlah pemuda kerap menyodorkan kotak kardus setelah mengatur kendaraan yang hendak berputar. Untuk kondisi tersebut, Max Robert saat ditanyai Riau Pos mengaku tidak bisa mengambil tindakan. Karena untuk pungutan liar (pungli) hanya bisa ditindak oleh aparat penegak hukum. Seperti kepolisian dan juga tim Saber Pungli. Namun begitu pihaknya akan tetap memasukan laporan.

“Jadi kalau untuk melaporkan, kami bisa. Ini akan kami teruskan ke Polresta. Namun sekali lagi saya imbau kepada masyarakat agar jangan mudah sekali memberi. Itu nantinya akan dimanfaatkan oleh oknum. Jangan sampai ini jadi kebiasaan buruk,” imbaunya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index