Kajati: Pembangunan Tower Listrik Harus Jalan Terus

Kajati: Pembangunan Tower Listrik Harus Jalan Terus

PEKANBARU - Pembangunan jaringan listrik negara untuk Pulau Sumatera telah mulai dilakukan PT PLN Persero. Di Riau, lokasi pembangunan jaringan listrik ini dilakukan di sejumlah lokasi.

Satu di antaranya, jaringan listrik PLTU Tenayan-Pera­wang. Jalur jaringan listrik ini melalui sebagian perkebunan milik BUMN, PTPN V. Dalam perjalanan proses pembangunan fisiknya, PT PLN mengalami kendala, sehingga menempuh jalur mediasi dengan pengacara negara, dalam hal ini Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.

Dalam proses mediasi disepakati pembangunan tetap berlanjut dengan sejumlah hal yang harus diselesaikan kedua pihak. Belakangan, PLN mengalami kendala tatkala hendak melakukan pembangunan. Pekerja yang hendak membangun tapak tower mendapat gangguan dari beberapa orang, sehingga tidak dapat melanjutkan pekerjaan.

Menanggapi hal ini, Kepala Kejati Riau Uung Abdul Syakur menegaskan, jika persoalan ini seharusnya sudah selesai, tidak lagi menimbulkan keributan. “Itu sudah selesai (proses mediasinya, red),” ungkapnya dilansir riaupos, Rabu (19/7).

Kajati menegaskan dengan terjadinya kesepahaman antara kedua belah pihak, maka proses pembangunan proyek vital nasional tersebut sudah harus berjalan lancar, tidak lagi tersendat. “(Prosesnya) dilanjutkan, tidak dihentikan,” ujarnya.

Sebelumnya, kendala serupa juga sempat terjadi di pembangunan tapak tower untuk jaringan Garuda Sakti. Hanya saja, prosesnya sampai ke pengadilan, dan saat ini telah selesai. Persoalannya juga melibatkan pengacara negara dengan pemilik lahan untuk jalur ganti rugi.

Saat itu, PT PLN menang konsinyasi dengan menitipkan uang ganti rugi lahan ke pengadilan. Saat itu, total terdapat empat lokasi pembangunan tower yang diganti rugi oleh PLN. Keempatnya berada di Kota Pekanbaru. Keempatnya juga terdiri dari dua jalur jaringan listrik. Jaringan listrik pertama, Jalur Garuda Sakti-Pasir Putih, dan jalur kedua, PLTU Tenayan Raya-Pasirputih.

Sementara itu terkait aksi pelarangan membangun tapak tower di Desa Sungai Galuh, Kecamatan Tapung, Kampar itu, pihak PTPN V menyatakan tidak ada masalah lagi bagi PLN untuk melaksanakan pembangunan 12 tapak tower di sana. Humas PTPN V Riski Atriyansyah mengatakan, pihaknya dan pihak PLN sudah melakukan koordinasi, dan sepakat untuk melanjutkan pembangunan tapak tower tersebut, kapan pun pihak PLN siap mulai melaksanakannya kembali.

“Rencana pembangunan tapak tower sudah tidak ada masalah lagi. Kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak PLN, dan mereka sudah bisa mulai kerja lagi. Kita tidak tahu kapan akan dimulai, mungkin nanti, besok, atau lusa, tergantung pihak PLN,” kata Riski, Rabu (19/7).

Ditambahkannya, sebagai perusahaan negara, PTPN V juga sangat kooperatif dan menyadari pembangunan tapak tower tersebut akan berimplikasi terhadap bertambahnya daya listrik di Riau.

“Tentunya ini juga akan berdampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Namun Manajer Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Sumatera (UPKJS) II PT PLN Persero Rachmat Basuki mengungkapkan kemarin, kontraktor saat melanjutkan pembangunan tapak tower tersebut masih dihalangi. “Sampai detik ini, kontraktor pekerja masih dihalang-halangi,’’ ujarnya kemarin.

Halaman :

Berita Lainnya

Index