HARIANRIAU.CO, DUMAI - Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan Mobil Patroli membuat Dinas Perhubungan Kota Dumai kewalahan untuk mengawasi mobil truk melebihi tonase yang melintas di jalan seputaran Kota Dumai. Tentunya kondisi ini sangat dikawatirkan bagi pengguna jalan lainnya.
"Kita sangat kesulitan untuk mengawasi truk-truk daya angkut yang melebihi tonase tersebut. Semua itu terpulang kepada terbatasnya sumber daya manusia dan mobil patroli yang hanya ada satu unit," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Dumai melalui Kabid Dalops, Marjohan, kemarin.
Selain itu, banyak tantangan lain yang musti dihadapi Dishub Kota Dumai ketika melaksanakan penertiban angkutan itu, yakni masalah internal dan ekstrenal. Kalau disisi internal, jumlah SDM serta fasilitas mobil patroli masih kurang, ditambah faktor lain.
Sedangkan disisi ekstrenal banyak pihak berkepentingan yang membeking truk tersebut. "Alhasil, untuk mengambil tindakan tegas tidaklah semudah kita berbicara. Saya tidak bisa menyebutkan pihak-pihak mana saja yang membeking truk tersebut," ungkapnya.
Menurut Marjohan, sudah berapa banyak truk mebihi tonase yang tak layak jalan kita tindak, namun karena pihak tersebut memiliki kekuatan sehingga petugas kita kesulitan menindak tegas. Kondisi ini ditegaskannya, bukan berarti ada menerima uang sepeserpun dari pihak atau perusahaan.
"Jangan sampai muncul informasi menyesatkan adanya uang setorang sehingga truk tersebut bebas lalu lalang di Dumai dengan muatan over kapasitas. Saya sudah memerintahkan petugas untuk gencar melaksanakan patroli dilapangan," kata Marjohan.
Dijelaskannya, Dinas Perhubungan Kota Dumai sudah beberapa kali mengedarkan surat tentang kapasitas muatan, namun surat edaran tersebut tetap tidak diacuhkan oleh kalangan sopir maupun perusahaan. "Cukup pelik persoalan ini, harus ada itikad baik dan kesadaran perusahaan maupun sopir," pungkasnya. (dumaisatu)
.jpeg)
