DUMAI - Walikota Dumai, Zulkifli AS sebagai atasan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai, Muhammad Nasir mengaku prihatin usai mendengar kabar yang dialami Muhammad Nasir.
Muhammad Nasir mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis ini batal berangkat ke Tanah Suci, lantaran paspornya dicekal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pencekalan itu diduga karena ia terlibat dalam dugaan korupsi sejumlah proyek di Kabupaten Bengkalis.
Kasus ini sudah bergulir saat dirinya masih berada di Kabupaten Bengkalis.
Bahkan saat dirinya menjalani serangkaian seleksi terbuka sebagai Calon Sekda Kota Dumai.
"Sebagai rekan dan pimpinan kita prihatin mendengar kabar itu. Apalagi sempat berbincang dengan beliau di Embarkasi Batam," ujar pria disapa Zul AS saat ditemui di Media Centre Dumai dilansir tribun, Selasa (8/8/2017).
Walau demikian, Zul AS tidak tahu tentang proses hukum yang diduga terkait dengan Nasir.
Bahkan ia masih menanti informasi pasti perihal proses hukum, yang diduga menjerat Nasir.
Sebab saat berbincang, dirinya cuma mengetahui bahwa Nasir batal berangkat akibat permasalahan dokumen.
Baru-baru ini informasi beredar pihak KPK telah meningkatkan status penyelidikan pembangunan tahun jamak jalan lingkar Pulau Rupat menjadi Penyidikan.
Nilai proyek tersebut sebesar mencapai angka Rp 2,4 triliun dengan anggaran melalui APBN.
Ini daftar proyek-proyek yang diduga menjerat Sekda Kota Dumai, Muhammad Nasir.
1. Jalan Lingkar Pulau Bengkalis dengan nilai Rp 430 miliar dikerjakan BUMN PT. Wijaya Karya.
2. Jalan Lingkar Pulau Rupat dilaksanakan oleh PT. Mawatindo dengan anggaran Rp 528 miliar.
3. Jalan Poros Bukit Batu-Siak Kecil Rp 378 miliar perusahaan pelaksana kegiatan adalah PT. Artha Niaga.
4. Jalan Lingkar Duri Barat Rp 369 miliar dikerjakan PT. Widya Sapta Colas
5. Jalan Lingkar Duri Timur dilaksanakan PT. Nindya Karya Rp 235 miliar.
Pengerjaan proyek tersebut diklaim pihak PU Bengkalis saat itu rampung merealisasikan pekerjaan pembangunan tahun jamak tersebut senilai Rp 1 triliun.
Namun sejumlah pihak meragukan pekerjaan tersebut.
Pasalnya secara kasat mata kualitas pekerjaan di ragukan.
Bahkan pada akhir tahun 2015 hanya jalan lingkar Pulau Bengkalis yang rampung 100 persen.