Rahasia Debus, Potong Lidah Tidak Putus

Rahasia Debus, Potong Lidah Tidak Putus

BANTEN - Ketika Anda menonton dan melihat atraksi debus dari Banten atau dari mana pun, dimana dalam atraksi itu ada yang menusuk atau menebas leher dengan golok, memotong lidah dengan pedang, makan silet, dihantam balok, dan lain-lain, dan semuanya tidak apa-apa alias kebal.

Lalu, apakah Anda kagum dan percaya kalau itu bagian dari ilmu kebal?

Apakah semua itu Debus itu hanya trik belaka atau sunggguhan? Lalu, bagaimana kita mencoba mengelaborasi dari sisi metafisikan atau logika?

Yang harus diperhatikan adalah ujung-ujung yang menempel pada kulit Anda harus dibuat tumpul sekali agar tidak melukai kulit Anda.

Biasanya atraksi debus ini dilakukan dengan cara pemain debus masuk ke dalam sebuah kotak besar dan langsung mempersiapkan golok khusus yang langsung dipasang di leher atau paha, lalu ketika keluar pemain debus seolah-olah kesakitan dan didramatisir dengan ceceran darah palsu (misal darah ayam atau kambing).

Plat besi yang melingkar biasanya disamarkan dengan melilitkan selembar kain untuk menutupinya.

Mungkin Anda pernah melihat demonstrasi orang dipotong lidah, misalnya. Demonstrasi ini murni menggunakan trik semata. Dan akan menjadi tontonan yang menarik apabila si peraga mampu melakukan dengan bumbu-bumbu yang mendramatisir atraksi potong lidah itu.

Cara melakukannya harus menggunakan alat bantu, berupa lidah kambing atau lidah binatang yang menyerupai lidah manusia. Lidah tersebut lalu disimpan di antara gigi bawah dan gigi atas. Tidak lupa juga disimpan di sela-sela gigi ada kapsul yang menyimpan darah buatan.

Pemain debus yang menyimpan lidah binatang itu kemudian mengeluarkan lidah tersebut dengan cara mengigit sekuat-kuatnya untuk mencegah lidah binatang itu terlepas, lalu kapsul “darah” itu dirobek dengan gigi. Kemudian pemain debus lain melakukan pemotongan lidah dengan menggunakan sebilah golok yang tajam hingga terlihat berdarah-darah.

Pada saat atraksi ini biasanya pemain debus mendramatisir adegan tersebut sehingga terlihat sangat mengerikan. Biasanya setelah dipotong lalu potongan lidah tersebut ditaruh pada piring dan diperlihatkan pada penonton.

Adegan selanjutnya pemain debus tersebut akan memasang kembali lidah tersebut ke dalam mulut pemain lainnya. Begitu potongan lidah sudah masuk dalam mulut langsung dia telan hingga yang terlihat nantinya lidah aslinya.

Dalam atraksi ini terkadang pemain debus sampai terbatuk-batuk sebab agak susah menelan lidah tersebut, namun bagi penonton tentu tidaklah curiga, sebab dikira mereka pemain debus yang terbatuk-batuk itu berusaha dengan ilmunya menyambung kembali lidahnya yang putus. Dan penonton seperti percaya itu.

Demonstrasi kekebalan terhadap lidah modal utamanya hanyalah ketabahan semata. Siapa pun bisa melakukannya asalkan sebelumnya sudah sering melatih dan mengenal betul kadar ketajaman senjata yang harus dimanfaatkannya.

Tetapi, yang namanya juga seni atraksi, tentu sangat menarik untuk dipertontonkan. Yang terlihat dari seni Debus ini adalah seni trik memainkan barang-barang peraganya yang sudah dipersiapkan secara matang.

Dan bagi penulis, seni Debus, tetaplah sebuah seni yang sangat menarik untuk terus diperagakan sebagai salah satu alternatif seni yang tetap bernilai tinggi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index