Punya Paman Terkaya di Indonesia, Wanita ini Lebih Pilih Jadi Suster

Punya Paman Terkaya di Indonesia, Wanita ini Lebih Pilih Jadi Suster
Suster Lucy Agnes | kbkkindonesia

Tahukah kamu PT Djarum? PT Djarum merupakan sebuah perusahaan rokok yang berpusat di Kudus, Indonesia.

Proses produksi rokok Djarum terbagi dalam 2 sistem yaitu sigaret kretek tangan yaitu Djarum 76 dan Djarum 12. Produk yang kedua adalah sigaret kretek mesin antara lain Djarum Super, La Lights, Djarum Black, Djarum Mezzo.

Baru-baru ini santer terdengar kabar bahwa cucu dari PT. Djarum mengabdikan dirinya menjadi suster.

Dilansir dari situs alumnimaterdei, suster Lucy Agnes adalah anak dari Paul dan Cecilia Darmoko, yang merupakan pemilik dari restoran Ayam Bulungan.

Cecilia Darmoko adalah saudara sepupu dari pemilik PT. Djarum.

Data dari kbkkindonesia.org, nama suster Lucy Agnes adalah Maria Donna Dewiyanti Darmoko.

Ia lahir di Kudus dan menjadi keluarga Katolik kaya dan dekat dengan keluarga pemilik rokok PT Djarum.

Maria Donna lulus di Amerika Serikat, kemudian melanjutkan studinya di Australia.

Awalnya dia merawat para tunawisma, kemudian dari situlah kegiatannya tersebut ia bergabung dengan Missionaries of Charity di Illinois.

Maria Donna Dewiyanti Darmoko meninggalkan kenyamanannya untuk mengabdikan diri pada orang miskin di Hong Kong, Amerika Serikat dan Timor Lorosae.

Ia memulai kehidupan misionaris ketika di Hong Kong, di mana ia pergi berlibur bersama keluarganya di sebuah hotel mewah.

Menurut cerita Maria Donna, awal dari pertobatannya adalah ketika ia berlibur ke Hongkong.

“Awalnya saya sangat terganggu dengan melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang sedang meringkuk, sakit dan kotor."

"Insting emosional pertama saya adalah saat melihat mereka dan saya ingin muntah.”

“Saat saya meninggalkan orang-orang ini, ada sesuatu hal yang membuat saya berjalan melambat, seolah-olah dia menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu hal baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu," ujar Maria.

Setelahnya, Maria Donna memutuskan untuk masuk dalam Congregation of the Missionaries of Charity dengan nama Suster Lucy Agnes.

Awalnya kedua orang tuanya sangat menentang pilihan ini.

Sejak saat itu, Suster Lucy bekerja untuk orang miskin dan paling terpinggirkan.

Sekarang dia tinggal di Timor Timur, salah satu negara paling miskin di Asia.

Untuk menghubungi Suster Lucy sangat sulit karena dia tidak memberikan rincian detail informasi mengenainya.

Kanonisasi Ibu Teresa, pendiri Missionaries of Charity disambut dengan gembira oleh umat Katolik di Indonesia.

Irene Setiadi, seorang dokter medis dan pendiri Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK), memutuskan untuk menunjuk santo pelindung Ibu Teresa dari kegiatannya.

KBKK, yang mempunyai puluhan dokter memberikan layanan kesehatan gratis kepada orang miskin di 30 keuskupan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Halaman :

Berita Lainnya

Index