7 Kelalaian Malaysia di SEA Games 2017

7 Kelalaian Malaysia di SEA Games 2017
Sea Games 2017 - Kuala Lumpur

Pemasangan bendera Indonesia yang terbalik di majalah suvenir SEA Games 2017 belakangan ini hangat menjadi bahan perbincangan.

Namun, Malaysia selaku tuan rumah rupanya mempunyai 7 kelalaian lainnya.

Tim takraw putri

Tim takraw putri (INSTAGRAM)

Berikut ini daftarnya:

1. Tidak ada pengemudi kendaraan untuk tim sepak bola putri Myanmar yang bertugas mengantar kembali ke hotel.

Sesaat sebelumnya, mereka mengalahkan tim sepak bola putri Malaysia dengan skor 0-5.

Kepulangan tim sepak bola putri Myanmar pun tertunda hingga pukul 23.40 malam.

2. Tidak ada bus untuk tim futsal Thailand dan tim U-22 Vietnam untuk pergi ke tempat latihan.

Malaysia juga menunjukkan tempat yang salah untuk tim futsal Thailand.

Tim futsal Thailand pun mesti menggunakan uang sendiri untuk memakai jasa taksi.

Tim U-22 Vietnam dan U-22 Indonesia juga merasakan keterlambatan Malaysia dalam membuka stadion.

Hal ini menyebabkan Vietnam dan Indonesia tidak mempunyai cukup waktu untuk berlatih dan terpaksa menunggu lebih lama sebelum pertandingan.

3. Ultras Malaysia melakukan penghinaan kepada tim Singapura di Stadion Shah Alam.

Mereka meneriakkan "Singapore is d.og."

4. Polisi Malaysia mengajukan diri kepada kiper putri Vietnam untuk membantu memberikan arahan ke stadion.

Nyatanya, sang polisi hanya membawa atlet perempuan tersebut berkeliling hotel dan menghabiskan waktu 15 menit sebelum dimulainya laga antara Vietnam dan Filipina.

5. Pihak Malaysia menyatakan tiket sudah habis kepada penggemar Myanmar.

Faktanya, stadion kosong dan suporter Myanmar harus menonton tim kesayangan mereka dari luar stadion.

6. Media menerima update hasil perlombaan dalam waktu yang sangat lama.

Bahkan, terkadang pihak Malaysia hanya mengupdate saat timnya memenangi medali emas.

7. Cuma 28 dari 38 cabang olahraga yang ditayangkan secara langsung di YouTube.

Olahraga populer semacam voli, futsal, dan sepak bola putri pun ikut tidak ditayangkan.

Bahkan, untuk pertama kalinya sejak 2000, pertandingan sepak bola tidak disiarkan (Myanmar vs Laos dan Brune vs Myanmar).

Hal tersebut memaksa tim media dari negara seperti Myanmar, Thailand, dan Indonesia mesti datang ke stadion untuk merekam jalannya pertandingan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index