BIKIN NGakak, 7 Percakapan Konyol Tunjukkan Beda Anak IPA dan IPS

BIKIN NGakak, 7 Percakapan Konyol Tunjukkan Beda Anak IPA dan IPS
Masa SMA

Banyak yang mengatakan, masa putih abu-abu alias SMA adalah masa paling indah.

Banyak kisah di masa SMA yang membekas dan terbawa hingga dewasa, baik persahabatan maupun percintaan.

Sebagai masa penjajakan, SMA adalah tempat menemukan jati diri dan minat belajar.

Oleh karena itu, di jenjang inilah mulai dilakukan penjurusan sesuai dengan minat dan bakat siswa.

Kelas IPA, IPS, hingga ada pula beberapa sekolah yang menyediakan kelas Bahasa.

Namun yang paling populer di antaranya adalah kelas IPA dan IPS.

Meski tujuannya mengelompokkan minat bakat siswa, rupanya penjurusan ini menimbulkan gap dan perbedaan yang signifikan.

Anak IPA terkenal sebagai pelajar yang rajin dan serius.

Sebaliknya, anak IPS dikenal sebagai pelajar yang santai dan badung.

Namun, justru di situlah letak kelucuannya.

Di saat anak IPA sibuk belajar hal-hal rumit, anak IPS lebih suka bersosialisasi.

Tampaknya stereotip itu muncul disesuaikan dengan nama jurusannya, Ilmu Pengetahuan Alam alias IPA dan Ilmu Pengetahuan Sosial alias IPS.

Nah, 7 percakapan ini akan mengingatkan kembali bedanya anak IPA dan IPS seperti dilansir dari laman Facebook Meme & Rage Comic Indonesia.

Simak!

1. Tanya tugas

Ketika anak IPA selalu menjawab dengan serius saat ditanya tugas, anak IPS malah 'salah kirim' chat.

(Facebook/Meme & Rage Comic Indonesia)

2. Bicara soal masa depan

(Facebook/Meme & Rage Comic Indonesia)

3. Ketika harus remedial

Nilai jelek dan harus remedial bukan penghalang bagi anak IPS untuk tetap bahagia.

(Facebook/Meme & Rage Comic Indonesia)

4. Diajak nongkrong

Bahkan saat nongkrong anak IPA tetap akan membawa buku.

(Facebook/Meme & Rage Comic Indonesia)

5. Ketika putus dengan pacar

(Facebook/Meme & Rage Comic Indonesia)

6. Diajak mengerjakan tugas kelompok

(Facebook/Meme & Rage Comic Indonesia)

7. Cara menggombalnya pun berbeda

(Facebook/Meme & Rage Comic Indonesia)

Bagaimana? Cukup membuat rindu masa SMA?

Halaman :

Berita Lainnya

Index