Pemkab Kuansing Kunjungi SMPN 6 Pangkalan Indarung

Pemkab Kuansing Kunjungi SMPN 6 Pangkalan Indarung

KUANSING - Menyikapi pemberitaan media massa yang menyebutkan bahwa pelajar di SMPN 6 Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi, sering tidak belajar akibat tidak hadirnya sejumlah guru kelas ke sekolah tersebut, Rabu (20/9/2017) Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mengunjungi sekolah tersebut.

Rombongan Pemkab Kuansing yang berkunjung ke sekolah ini adalah Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Muharlius, SE MM, Inspektur Hernalis, S.Sos, Kadis Pendidikan Jupirman, S.Pd, Kabag Pembangunan Andriyama Putra S. Hut, M,Si dan Kasubbag Peliputan, Dokumentasi dan Publikasi Dasmuri Putra.

Untuk sampai ke sekolah ini dari Muara Lembu ibu kota kecamatan menempuh perjalan kurang lebih satu jam menggunakan mobil dengan jarak tempuh kurang lebih 30 kilo meter. Waktu tempuh perjalanan untuk sampai ke desa ini memang terasa lebih lama karena jalan yang belum diaspal masih ada sekitar 7 kilo meter lagi.

Di tambah dengan kondisi jalan yang buruk, berbatu, berkelok dan jurang di sisi kiri kanan jalan, kondisi tersebut makin memperlambat waktu tempuh perjalanan menuju kesana. Namun, setibanya di SMPN 6 Pangkalan Indarung, semuanya terasa berubah karena para guru dan siswa menyambut kedatangan rombongan Pemkab Kuansing dengan antusias.

Dari pengamatan langsung di lapangan, kondisi SMPN 6 Pangkalan Indarung ini sangat baik dan rapi. Jumlah ruang belajar ada 4 kelas ditambah 1 ruang majelis guru dan 1 lagi ruang kepala sekolah. Salahsatu kekurangan yang dimiliki sekolah tersebut hanya belum memiliki laboraturium IPA dan ruang perpustakaan.

Setelah mengadakan perbincangan beberapa saat dengan kepala sekolah Indra Gunawan, S. Pd, Ketua Komite Sekolah dan para majelis guru kemudian pertemuan dilanjutkan dengan seluruh siswa-siswi. Acara ini dipasilitasi oleh Kadis Pendidikan Jupirman.

Plt Sekretaris Daerah Muharlius dihadapan para majelis guru, ketua komite sekolah, kepala desa, sekretaris desa dan seluruh siswa-siswi menyampaikan ucapan terima kasih atas penyambutan yang diberikan. Pada pertemuan itu Muharlius menanyakan secara langsung kepada majelis guru dan siswa alasan kenapa siswa bisa sampai tidak belajar padahal jumlah guru tersedia sebanyak 14 orang.

Dihadapan Muharlius, para guru menyampaikan aspirasi bahwa dari 14 jumlah guru yang ada, hanya 1 orang berstatus PNS yakni kepala sekolah Indra Gunawan. Kemudian ada 1 orang lagi guru dengan status guru kontrak daerah Provinsi Riau. Selebihnya mereka merupakan guru komite dimana sebelumnya juga merupakan guru kontrak daerah, namun karena seluruh pegawai kontrak di Kuansing dirumahkan mereka juga ikut dirumah namun tetap bekerja sebagai guru komite di sekolah itu.

Dengan status guru komite sekolah tersebut ditambah domisi sebagian guru bertempat tinggal di ibu kota kecamatan Muara Lembu, kondisi ini menyebabkan kurang maksimalnya proseks belajar mengajar di sekolah itu. Mengatasi persoalan ini, Plh Sekretaris Daerah Muharlius menjelaskan, penyebab terlambat penerimaan pegawai honorer kontrak daerah di Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2017 dikarenakan kepala daerah baik gubernur/bupati/walikota tidak dibenarkan mengangkat pegawai honorer. Sementara anggaran untuk pembayaran gaji pegawai honorer tersebut berada di rekening sekretariat daerah.

Namun, menurut ketentuan bilamana dinas/instansi sangat memerlukan tambahan pegawai honorer karena kebutuhan bisa menerima pegawai kontrak. “Jadi nanti seluruh pegawai kontrak daerah jika sangat dibutuhkan yang menerimanya adalah pimpinan OPD masing-masing. Begitu juga karena anggaran gaji pegawai kontrak daerah tahun 2017 telah teranggarkan di Sekretariat Daerah pada APBD Perubahan ini seluruh dana gaji tersebut akan diserahkan ke DPA masing-masing OPD,” terang Muharlius seraya mengatakan mudah mudahan dalam kurun waktu dekat ini pembahasan APBD Perubahan Kabupaten Kuantan Singingi selesai pembahasannya di DPRD.

Saat pertemua bersama kepala sekolah, majelis guru dan siswa SMPN 6 Pangkalan Indarung itu, Muharlius juga langsung melakukan pengecekan kehadiran terhadap seluruh guru-guru di sekolah tersebut. Dari sejumlah guru yang tidak hadir diketahui karena keberadaan tempat tinggal mereka jauh dari lokasi sekolah yaitu di ibu kota kecamatan Muara Lembu. Disamping itu, sebagaian dari guru-guru tersebut ada yang sakit.***

 

Jan Muriono / Antoni

Halaman :

Berita Lainnya

Index