Ratusan Kapal Illegal Fishing Masuki Perairan Rohil

Ratusan Kapal Illegal Fishing Masuki Perairan Rohil

ROKAN HILIR - Aktivitas Kapal Illegal Fishing yang berasal dari Sumatera Utara semakin marak memasuki wilayah perairan Pesisir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir. Bahkah, tiga hari yang lalu kapal illegal tersebut dengan terang-terangan melakukan tangkapan ikan perairan Rohil.

"Kapal illegal fishing diperairan bergenyangan dengan jumlah ratusan unit tanpa diketahui pihak pengawasan laut ," kata Ketua HNSI Panipahan Ucok, Sabtu (7/10/2017) melalui sambungan seluler.

Dikatakannya kembali bahwa kapal illegal fishing yang memasuki perairan Palika, Rohil diperkirakan mencapai 132 Unit, 100 Unit Kapal mengunakan alat tangkapan tarik dua, 32 unit kapal lagi mengunakan alat tangkapan tarikan satu.

"Sangat disayangkan saat kapal illegal fishing melantak perairan kita tidak satupun ada kapal patroli pengawasan muncul baik itu patroli perikanan provinsi maupun pihak pihak keamanan laut sehingga kapal tersebut dengan leluasa menguras potensi ikan didaerah secara besar -besaran," ujarnya.

Ini, katanya, menunjukan pengawasan perairan Rohil disinyalir minim patroli pengawas laut alasan cukup kuat dengan jumlah ratusan kapal beroperasi secara illegal mustahil tidak satupun bisa kelihatan.

"Ini juga merupakan sejarah baru sepanjang hidup saya. Saya menyaksika langsung ratusan kapal ilegal berkentayangan di perairan Palika. Sepertinya kapal pukat harimau," terangnya.

"Seperti kapal kapal luar telah memiliki izin resmi dari kementerian kelaut perikanan (KKP) sehingga mereka tidak peduli terus beraksi perairan Rohil," ungkap Ucok lagi.

Kondisi saat ini nelayan palika mulai resah dengan keberada kapal-illegal fishing bergentayang diperairan dalam waktu dekat para nelayan sepakat akan beramai -ramai turun kelaut menghadang segala aktivitas illegal fishing.

"Meskipun itu sangat beresiko membahayakan bagi nelayan demi menjaga kekaya laut Rohil terkuras begitu saja," Tutur Ucok.

Hingga berita ini diterbitkan redaksi belum dapat menghubungi pihak KPP Provinsi Riau tentang maraknya aksi kapal illegal fishing yang menggunakan pukat baru-baru ini.


Syofyan Rambah

Halaman :

Berita Lainnya

Index