INDRAGIRI HILIR - Bupati Inhu H Yopi Arianto SE Minta PT Tani Subur Makmur dan Koprasi AL-BAROQAH di Audit terkait tuntutan masyarakat Desa Sei Guntung, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu mengenai ketidak transparansi hasil panen. Senin (9/10/2017).
Setelah Koordinator Joni menjelaskan dihadapan Bupati Inhu terkait kedatangan rombongan masyarakat lainnya yang mewakili masuk keruangan Plt Sekda untuk bermediasi terkait tuntutan ketidak transparansi pihak PT Tani Subur Makmur mengalirkan dana hasil panen ke Pihak Koprasi.
"Kami pak sudah 12 tahun menderita karna selama ini hanya menerima hasil kebun plasma dengan harga 35 ribu rupiah,apakah pantas semua ini pak? Kedatangan kami ke sini meminta pihak pemerintah agar memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.selama ini pihak Perusahaan melakukan penimbangan hasil panen di jual ke tengkulak pak dan kami tidak pernah tau berapa hasil yang di berikan ke pihak Koprasi AL-BAROQAH,kami yang datang ini perwakilan anggota Koprasi AL-BAROQAH pak," jelas Joni.
Adapun tanggapan Plt Sekda Inhu Hendrizal, yang juga merupakan mantan kepala Dinas Perkebunan mengatakan terkait tuntutan masyarakat Desa Sei Guntung Hilir dan Sei Guntung Tengah. Permasalahan ini akan di tanggapi oleh pemerintah sesuai dengan MOU yang sebelum nya sudah pernah di bahas antara pihak Koprasi dan perusahaan.
"Kita tunggu aja jika perusahaan tidak menyelesaikan hingga 31 desember 2017 maka kita bawa ke jalur hukum sesuai dengan keinginan masyarakat," jelas Hendrizal.
Dalam kesempatan ini juga bupati Inhu H Yopi Arianto SE, perusahaan seharusnya tidak menjual hasil panen ke tengkulak namun pihak PT TSM harus memiliki RAM sendiri dan bekerja sama ke salah satu pabrik di Inhu.Untuk permasalahan ketidak transparansi terkait hasil panen Pihak PT.Tani Subur Makmur harus mengirim hasil nya ke Koprasi.
"Jika tidak ada yang saling transparan di Audit saja," pinta Bupati.
Putut Wijanarko
.jpeg)
