PEKANBARU - Melihat wajah Tio, mungkin tak sebanding dengan perbuatan kejinya. Bayangkan, dengan wajahnya yang manis dan imut, ternyata dia sanggup melakukan sejumlah perbuatan keji dan tidak berperasaan.
Dalam pengakuannya, Tio tidak menampik kalau dialah pelaku pembunuhan terhadap sang nenek kandung, Hj Tiamah (70).
Perempuan tua nan malang itu dibunuh dengan cara yang tergologn sadis, yakni dikubur di bawah tanah yang ada dalam kamar tidurnya.
Itu dilakukan oleh Tio setelah dia memastikan sang nenek tewas setelah dipukul menggunakan kayu bulat di bagian tengkuk belakangnya.
Saat kejadian itu, sang nenek baru saja beberapa saat melaksanakan salat Dhuha.
Pukulan keras yang diarahkannya ke tengkuk perempuan malang itu membuatnya langsung tumbang dan terkapar.
Pasca kejadian itu, banyak yang menduga kalau Tio melarikan diri, karena dia tidak pernah terlihat di rumah semenjak peristiwa sadis membunuh nenek kndung sendiri.
Ternyata tidak. Tio dalam pengakuannya kepada penyidik menyebutkan kalau dia masih di Pekanbaru pada malam setelah pembunuhan.
Sekitar pukul 23.00 WIB, Tio mengaku kalau dia masih sempat parti-parti dengan sejumlah rekan-rekannya di sebuah klub malam masih di Kota Pekanbaru.
''Jadi, selepas kejadian dia tidak langsung lari kabur ke Batam. Tapi malah parti-parti bersama rekan-rekannya di klub malam. Memang cukup ironis,'' ungkap Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol. Susanto seperti dilansir riausky.
Proses pengungkapan terjahadap pembunuhan nenek Tiamah masih terus berlangsung. Pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik kepolisian.
Polisi juga ikut memeriksa seorang perempuan bernama Viki yang diketahui ikut ditangkap saat pelarian remaja 19 tahun itu di Batam.
Namun belum diketahui status maupun perannya dalam kasus ini. Sabtu (14/10/2017) siang ini, pihak kepolisian sedang mengekspose rekonstruksi dan keterangan saksi terkait pembunuhan nenek Tiamah.
.jpeg)
