Pria Mengamuk di Kantor BNNP Riau Ternyata Miliki Gangguan Kejiwaan

Pria Mengamuk di Kantor BNNP Riau Ternyata Miliki Gangguan Kejiwaan

PEKANBARU - Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau di Jalan Pepaya diserang oleh orang tak dikenal, Minggu (15/10/2017) siang. Seorang lelaki warga Jalan Kasa, Kecamatan Marpoyan Damai, inisial AK (34) mengamuk dan mencari-cari kepala BNN Riau di kantor ini. Akhirnya AK terpaksa dilumpuhkan petugas dengan menembak betisnya.

Tembakan terukur petugas ini bukan tanpa sebab, pasalnya AK sempat membuat ricuh yang diduga akan melawan dengan memberikan tanda-tanda akan mengambil sesuatu di belakang pinggangnya.

Kabid Pemberantas dan Penindakan BNNP Riau, AKBP Haldun, Senin (16/10/2017) siang mengatakan AK yang diduga membuat onar telah diamankan.

"Benar, AK ini telah diamankan karena telah membuat rusuh di kantor kita. Diduga stres," kata Haldun.

Ia menjelaskan kedatang AK bersama adiknya Ri menggunakan mobil Avanza yang kemudian masuk dan menanyakan seseorang kepada security yang ada di kantor BNNP Riau sambil menendang pintu dan memukul meja.

Kalut melihat AK yang anarkis, petugas security langsung melaporkan ke pimpinan untuk menurunkan anggota ke lokasi kejadian. Saat itu AK tidak menggubris larangan petugas dan tetap melakukan keonaran di depan kantor.

"Setelah dilakukan penengahan dan menanyakan identitasnya, AK masih kukuh dengan aksinya. Bahkan sempat melawan petugas tapi setelah melihat gelagat yang mencurigakan akan mengambil sesuatu dari belakang pinggangnya terpaksa diberi tembakan peringatan dan melumpuhkannya," terang Haldun.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan BNNP, AK diduga memiliki gangguan kejiwaan (Stres,red) dan pernah mengkonsumsi narkoba setelah diketahui bahwa yang bersangkutan pernah direhab dua kali di daerah Jakarta, tapi di pesantren.

"Dia (AK) pernah dilakukan rehab dua kali di Jakarta dalam kasus yang sama (Narkoba). Di samping itu juga hasil pemeriksaan urinenya, ia positif mengkonsusmsi narkoba jenis sabu, pil ekstasi, dan ganja," ucap Haldun.

Atas hasil pemeriksaan pihaknya, Haldun mengatakan bahwa akan melakukan penindakan hukum terhadap AK dengan Asessment (Rehabilitasi) setelah terbukti urinenya positif narkoba.

"Terhadap AK akan kita lakukan Assesment dengan rahap setelah terbukti positif mengkonsumsi narkoba," lanjut Haldun dilansir halloriau.com.

Informasi yang berhasil dihimpun halloriau.com, AK pernah mengalami prilaku aneh selama dua bulan belakangan ini. Ditambah lagi sejak bercerai dari istrinya.

Aksi ini dilakukannya seorang diri di depan kantor BNNP Riau, sementara adik kandungnya tengah berada di dalam mobil Avaza. Aksi nekatnya ini tidak dapat dicegah adiknya. Sementara barang bukti narkoba tidak ditemukan di dalam mobilnya.

"Dia (AK) melakukan aksi nekatnya ini seorang diri. Sementara adiknya hanya di dalam mobil. Dari hasil pemeriksaan barang bukti narkoba tidak kita temukan di badannya, maupun di dalam mobilnya," pungkas Haldun.

Halaman :

Berita Lainnya

Index