Oknum Satpol PP ini Menikmati Istrinya ‘Disodok’ Orang Lain, Lalu Ikut ‘Nyodok’ Bareng

Oknum Satpol PP ini Menikmati Istrinya ‘Disodok’ Orang Lain, Lalu Ikut ‘Nyodok’ Bareng
Oknum Satpol PP Kota Surabaya Ardhi Cahyo Sudarmo (27) ditangkap Polrestabes Surabaya karena menjual istrinya sendiri sejak tiga tahun lalu. Foto jpnn

HARIANRIAU.CO - Sadis juga kelakuan anggota Satpol PP Kota Surabaya ini. Sebab, bukan cuma menjual istrinya kepada laki-laki lain, tapi ia juga ikut ‘menyodok’ istrinya bersama-sama.

Akibatnya, ia pun harus meringkuk di balik jeruji besi sekaligus kehilangan pekerjaannya sebagai honorer Satpol PP Kota Surabaya.

Kepada polisi, Ardhi Cahyo Sudarmo (27) warga Jalan Pulosari III, Kelurahan Gunungsari, Surabaya, itu menjual istrinya, ID (25) demi menambah pemasukan.

Sebab, gaji sebagai honorer tak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Leonard Sinambela menjelaskan penangkapan Ardhi sendiri berawal dari penelusuran di sejumlah grup facebook.

Dalam penelusuran tersebut, didapati sebuah grup bernama ‘Siapa yang minat dengan pasutri khusus area Surabaya dan Sidoarjo’.

“Di salah satu postingan, ada tersangka yang menawarkan seorang wanita yang ternyata tak lain adalah istrinya sendiri,” ungkap Leonard, Senin (16/10).

Untuk meyakinkan, Ardhi menyertakan foto istirnya lengkap dengan nomor telepon dan tarif kencan.

Tujuannya agar memudahkan pelanggan jika berminat mengencani istrinya dengan tarif sekali kencan sebesar Rp400 ribu.

"Kemudian pada Selasa (10/10), kami mendapatkan informasi jika ada seorang pelanggan yang menghubungi Ardhi dan menyatakan berminat untuk kencan dengan istrinya,” lanjut Leo.

Informasi tersebut lantas dikembangkan hingga diketahui lokasi yang digunakan untuk berkencan adalah rumah Ardhi di kawasan Gunungsari.

Mendapati hal itu, pihaknya lantas melakukan pengintaian hingga berhasil menggerebek rumah Ardhi.

“Saat itu, kami mendapati korban (istri Ardhi) sedang melayani tamu di kamar. Sedangkan tersangka menunggu di ruang tamu,” terang Leo.

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000 ini menambahkan, bahwa ada beberapa fakta miris dari pengungkapan kasus prostitusi tersebut.

Sebab, selain mencarikan pelanggan untuk istrinya, Ardhi juga menyaksikan bahkan ikut ‘menyodok’ istirnya bersama-sama jika ada pelanggan yang meminta servis threesome.

“Itu yang membuat miris dari kasus ini,” terangnya.

Hal lain yang membuat miris adalah, terungkap Ardhi sudah menjalankan ‘bisnis lendirnya’ itu sejak 2015 alias sejak tiga lalu.

Selain dari Surabaya, Ardhi mengaku juga pernah mendapat pelangggan dari Sidoarjo. Sedangkan tempat kencan tergantung keinginan pelanggan.

Jika pelanggan memiliki uang lebih, maka istri Ardhi akan dikencani di hotel.

Tapi jika ada pelanggan yang tak memiliki cukup uang, maka kamar rumah pun dipakai sebagai pengganti hotel.

Kepada polisi, Ardhi mengaku aksinya dilakukan lantaran desakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebab gajinya sebagai honorer di Satpol PP sebelum akhirnya dipecat lima hari lalu setelah ditangkap polisi, tak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, bahkan membayar utang.

“Sebelum saya tawarkan ke FaceBook, saya tanyakan dulu kepada istri saya mau apa tidak bekerja seperti itu. Dia menjawab mau,” ungkap bapak satu anak ini.

Pria yang bekerja di Satpol PP sejak 2014 ini juga mengaku, selain mendapatkan uang, dia juga mendapatkan fantasi seks yang berbeda saat melihat istrinya melayani tamu.

Untuk itu, dia juga tak keberatan jika harus menemani pelanggan untuk adegan bertiga.

“Saya menikmati itu, Pak,” terang pria berkepala plontos ini.

(pojoksatu)

Halaman :

Berita Lainnya

Index