Pasien Berkurang, Dokter RS Todongkan Pistol di Kepala Karyawannya

Pasien Berkurang, Dokter RS Todongkan Pistol di Kepala Karyawannya
ilustrasi

JAKARTA – Hanya gara-gara jumlah pasiennya berkurang, seorang dokter di Rumah Sakit Yadika, Duren Sawit, Jakarta Timur melakukan hal di luar dugaan. Dengan nada mengancam, sebuah pistol pun ditodongkan sang dokter kepada karyawan petugas pendaftaran rumah sakit.

Adalah Albert Lumban Toroun, yang kini harus berurusan dengan polisi akibat perbuatannya itu. Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Nevo Suhajendro yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa ancaman diserta penodongan tersebut.

Namun, Nevo membantah jika pistol dimaksud adalah senjata api sungguhan.

“Bukan senjata. Itu pistol mainan, kalau senjata itu kan senjata api beneran,” kata dia, Selasa (17/10).

Nevo menuturkan, motif dokter tersebut melakukan hal itu karena merasa pasiennya semakin berkurang.

“Dia kemudian menuduh atau menduga pasiennya tersebut dialihkan ke dokter lain,” jelas dia.

Albert pun lantas menuduh petugas pendaftaran sengaja melakukan hal itu.

“Otomatis itu kan secara ekonomi pengaruh pada pendapatan si dokter. Jadi marah-marah ngancem ke bagian pendaftaran,” lanjut Nevo.

Nevo menuturkan, saat ini pihaknya akan memeriksa dokter yang menurut informasi sudah lama bekerja di RS Yadika, Jakarta Timur.

“Kita panggil dia, kita klarifikasi. Detailnya dokter apa,” jelas Nevo.

Sebelumnya diketahui, dokter Albert Lumban Toroun mengancam petugas pendaftran BPJS RS Yadika, Jakarta Timur sekitar pukul 11.30 WIB pada Sabtu (14/10) lalu.

Saat berada di ruang pendaftaran BPJS, Albert marah-marah kepada AS dan menuduh AS memindahkan pasiennya ke dokter lain.

Tak lama kemudian, Albert mencabut pistol dari pinggangnya dan langsung menodongkan pistol tersebut ke kepala AS.

Tidak terima mendapat perlakuan seperti itu, AS lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Duren Sawit.

Mendapat laporan tersebut, polisi langsung mengamankan Albert.

Setelah diperiksa, senjata yang digunakan untuk mengancam korban ternyata senjata mainan. (pojoksatu)

Halaman :

Berita Lainnya

Index