Firzha Ditemukan Berkat GPS Mobil dan KTP Bukan Alamat Keluarga Kandungnya

Firzha Ditemukan Berkat GPS Mobil dan KTP Bukan Alamat Keluarga Kandungnya
Lelaki Yang Ditemukan Meninggal Didalam Mobil di Parkiran Bandara SSK II Pekanbaru, Lehernya Terlilit Lakban Putih / Tribunpekanbaru

PEKANBARU - Seorang lelaki ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di parkiran B3 Bandara Sultan Syarif Kasim SSK II Pekanbaru, Jum'at (20/10/2017). Jasad korban saat ditemukan dalam posisi duduk di kursi stir. Korban mengenakan kemeja warna putih dan celana sebatas lutut.

Lelaki Yang Ditemukan Meninggal Didalam Mobil di Parkiran Bandara SSK II Pekanbaru, Lehernya Terlilit Lakban Putih  / Okezone

Disandaran kepala terdapat jaket warna hitam. Leher korban terlilit lakban warna putih.

Dari sudut mulut korban tampak bekas darah yang sudah mengering.

Informasi yang diterima tribunpekanbaru.com berdasarkan laporan kepolisian, korban pertama kali ditemukan oleh pemilik mobil ditemukannya jasad korban.

Sebelumnya atau pada Rabu (18/10/2017) korban yang bernama Firzha Hendratno membawa atau merental mobil milik Jayanto Idris (saksi) yang berada di Jalan Paus, Kecamatan Marpoyan Damai.

Tiga hari korban membawa mobil namun tidak dikembalikan.

Saksi kemudian meminta bantuan sepupunya untuk melakukan Chek GPS.

Diketahuilah bahwa mobil saksi yang dipakai korban terakhir Chek GPS diketahui berada di Bandara Sultan Syarif Kasim SSK II Pekanbaru.

Pada hari Jumat (20/10/2017) siang saksi bersama rekannya menuju bandara.

Ternyata mobil tersebut ditemukan.

Saat saksi mengecek dan mengintip kedalam mobil lewat kaca ditemukan keberadaan korban dengan kondisi tidak bergerak dan leher dililit lakban di kursi supir.

Temuan itu kemudian diberitahukan ke Polsek Bukit Raya.

KTP Bukan Alamat Keluarga Kandung

Sesosok pria yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) bernama Firzha Hendratno (22) ditemukan tewas di dalam mobil di area parkiran B3 Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Jumat (20/10/2017) sore.

Namun alamat Firzha yang tertera di KTP nya yaitu, Jalan M. Boya Lorong Cempedak Nomor 09, RT/RW 003/011, sejatinya bukanlah alamat asli keluarga Firzha, melainkan alamat orang tua angkat Firzha.

Rumah orangtua angkat Firzha sesuai dengab alamat yang tertera di KTP nya, Jalan M. Boya Lorong Cempedak Nomor 09, RT/RW 003/011 Tembilahan. 

Hal ini diutarakan oleh Rahmadi abdillah, penghuni rumah tersebut saat dikunjungi Tribun Pekanbaru sesaat setelah ditemukannya jasad Firzha.

Pria yang akrab disapa Dodi ini menjelaskan, Firzha merupakan teman adiknya yang sudah lama tinggal bersama mereka, lebih tepatnya sejak Firzha duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Dia tu sebenarnya sering main disini sama adik saya, hingga akhirnya di numpang disini, dari dulu emang di sini. Karena mau ikut tes TNI, dia numpang KK disini, KTP memang disini. Zaman SMA sudah tinggal disini, jadi sudah kayak adik angkatlah, begitu juga sama orangtua juga sudah kayak anak angkat,” ujar Dodi.

Menurut Dodi, Firzha sendiri juga tergolong anak yang baik dan tidak banyak masalah, oleh karena itu dirinya mengaku sangat terkejut dengan apa yang menimpa Firzha.

“Minggu kemarin dia adalah datang kesini. Kalau ke Tembilahan dia pasti main kesini. Setau saya dia tak ada masalahlah, anaknya baik – baik saja,” tutur Dodi yang nampak tak henti – henti menerima telpon dari kerabatnya terkait penemuan mayat Firzha ini.

Mengenai orangtua kandung Firzha, Dodi mengaku tidak tau pasti keberadaannya dimana saat ini, begitu juga masalah apa yang terjadi antara Firzha dan keluarga sehingga Firzha lebih memilih tinggal bersama keluargan Dodi sejak SMA.

“Kemarin orangtuanya tinggal di lorong sebelah, tapi sudah pindah tak tau dimana, kabarnya dekat Sungai Beringin. Apa sebabnya di tak tinggal sama orangtuanya juga tak tau. Karena itu sejak SMA dia tinggal disini, ya udah dibiayai sama bapak,” tukasnya lagi.


Sumber: Tribunpekanbaru

Halaman :

Berita Lainnya

Index