Kerjasama Polres dan Pemkab Diharapkan Berikan Peluang Besar Anak Rohil

Kerjasama Polres dan Pemkab Diharapkan Berikan Peluang Besar Anak Rohil

ROKAN HILIR - Ketua DPRD Rokan Hilir mengharapkan penerimaan siswa dan siswi calon polisi diharapkan benar-benar memberikan peluang besar bagi anak-anak Rohil yang bercita-cita jadi polisi.

Hal itu di ungkap oleh Ketua DPRD Rohil, H Nasrudin Hasan, Senin (23/10/2017) di gedung serba guna Bagansiapiapi usai menghadiri MoU Pemkab Rohil dan Polres Rohil penelusuran penerimaan dan pembinaan siswa calon polri.

Dia mengatakan untuk membandingkan pada penerimaan nantinya cukup hanya se Riau saja, umpama jatah penerima calon polisi Se-riau berjumlah 300 orang, untuk jatah Rohil bisa dapatkan 30 orang, dengan begitu masih besar peluang bagi siswa Rohil masuki calon anggota polisi.

"Kita harapkan anak-anak Rohil punya peluang kesempatan jadi anggota polisi, masalah pintar, tidak pintar yang penting masuk dululah, kalau sudah masuk SPN dipasti akan pintar," tegas Nasrudin

Pengaruh siswa, lanjutnya, guru kita yang berbeda-beda, ada guru tamatannya cukup, ada pula pas-pasan, dia mengajar tapi murid tidak mau belajar. Sepanjang orang Rohil bertarung sama orang Rohil peluang sangat besar bagi anak daerah nantinya.

"Kalau dipertarung se Riau jangan-jangan anak Kecamatan Bangko ini mendapat 1 orang  yang dapat masuk polisi, ini perlu kita sampaikan. Ada suatu kebijakan dibuat tidak menyalahi aturan," papar Nasrudin Hasan.

Dikatakan H Nasrudin Hasan kembali memang saat ini Pemkab Rohil masih melakukan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM). "Kita telah minta kepada pemerintah Rohil melalui Dinas Pendidikan supaya membangunkan komunikasi kembali, dengan UGM dengan baik untuk merebut peluang bagaimana anak Rohil bisa masuk disana," ujarnya.

"Kalau anak daerah ini bertarung dikelas Nasional jauh, panggang dari api. Kita minta nilai penerima diturunkan, namun tetap berjanji kalau tidak mencapai SKS baru kita lakukan bagaimana mereka, maunya masuk dulu, gred nilai diturunkan," pinta Ketua DPRD Rohil.

Seperti penerima UGM masuk saja nilai dengan batas 8, untuk anak daerah Rohil jadikan nilai 7 nanti baru dilihat dari hasil nilai Nya, kalau tidak berkomunikasi dengan pihak-pihak UGM. Jadi kapan lagi bisa anak Rohil masuk belajar UGM, kalau terus bertanding dengan batas Nasional tersebut.

"Kerjasama pemkab dengan Pihak UGM perlu diperbaiki Klosulnya, UGM itu merupakan universitas terbaik nomor tiga diindonesia, masuk saja diminta nilai standar 9, untuk anak Rohil manalah bisa ketemu nilai sedemikian," tandas Nasrudin.



Syofyan Rambah

Halaman :

Berita Lainnya

Index