Gadis SMA Korban Penganiayaan Sadis Ini Selamat Berkat Azan dan Suara ini

Gadis SMA Korban Penganiayaan Sadis Ini Selamat Berkat Azan dan Suara ini
Kondisi korban mulai membaik. foto : Metro Siantar/JPG

HARIANRIAU.CO - Siswi SMA Teladan korban penganiayaan sadis oleh pria beristri, DS perlahan membaik. Meski masih merasakan sakit karena sayatan di muka, lebam di sekujur tubuh, ND berusaha menceritakan bagaimana dirinya berhasil lolos dari maut. ND bercerita, suara adzan Subuh lah yang membangunkannya dari pingsan sekira sembilan jam usai dianiaya secara brutal oleh DS. Belakangan, dia mengetahui tidak ada masjid di dekat lokasi rumah kosong dirinya dianiaya itu.

Hanya saja, karena masih lemah, dirinya kembali tidak sadar. Namun, dia kembali mendengar suara. Kali ini adalah bisikan suara mirip almarhum neneknya menyemangati untuk tetap kuat.

“Aku bangun sekitar pukul 03.00 pagi, habis itu pingsan lagi. Terus terdengar suara adzan Subuh, kayak ada masjid padahal kata orang disitu nggak ada masjid,” katanya di Rumah Sakit Harapan, Senin (23/10/2017) seperti dilansir Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini.

Setelah siuman, dia bangkit dan berusaha berdiri. Saat itu juga langsung terdengar suara mendiang neneknya yang berbisik kepadanya. “Aku nyari pertolongan ada yang bisikkan. Kau harus bangkit, harus bisa keluar dari tempat ini,” kata Nadya menirukan bisikan Neneknya.

Dengan rasa pening yang sangat serta sakit di sekujur tubuh, ND berusaha keluar dari lokasi dirinya dianiaya bahkan sampai dipijak-pijak DS. Dirinya tidak mengenal lokasi karena situasi masih gelap. Dengan tertatih-tatih menuju rumah terdekat. Hampir dua jam setelah mencari, dirinya berhasil menemukan seorang ibu yang sedang menjemur pakaian.

Awalnya, si ibu ketakutan melihat kondisi korban yang saat itu acak-acakan dan berlumuran darah yang sudah mengering. Namun akhirnya si ibu mendatangi Nadya serta menghubungi ibunya.

Dengan masih menahan sakit di wajah, ND yang di dampingi keluarganya ini menceritakan kembali kronologis penganiayaan yang dialaminya.

Dari penuturannya, dia dan DS sampai di salah satu rumah kosong yang berada di kawasan Tanjung Tongah, Kecamatan Siantar Martoba sekira Pukul 17.50.WIB. Di sana DS katanya menemui seorang wanita, namun ND tidak melihat wanita tersebut melainkan hanya mendengar suaranya.

“Aku nunggu, dia (DS) di jalan masuk ke rumah. Dibilang ‘Dek ND uda datang,” kata ND, menirukan suara DS yang seakan-akan menyampaikan kedatangan Nadya kepada orang yang berada di rumah kosong tersebut.

Saat diajak DS masuk ke dalam rumah tersebut, Nadya menolak dengan melambai-lambai tangan, DS tetap memaksa memanggil untuk masuk ke dalam rumah kosong itu.

Setelah beberapa menit, DS pun menemui ND. Mereka kemudian berjalan dengan posisi ND berada di depan DS. Saat itu lah, DS memukul NDtepat di bagian hidung. Korban pun seketika terjatuh. Sempat terjadi pertengkaran antara keduanya hingga DS menginjak wajahnya. Selain itu, dia juga mencekik leher dan menjambak rambut ND, hingga dirinya pingsan.

Setelah dirinya pingsan hingga sekira Pukul 03.00 WIB, ND tidak mengetahui apa yang terjadi hingga bagian wajahnya penuh luka. Beruntung dirinya sadar dan selamat setelah ditolong warga.“Saya berharap DS segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” pungkasnya.

Terpisah, Kasat Reserse Kriminal, AKP Restuadi mengaku pihaknya masih belum dapat menemukan DS. Dia mengatakan bahwa DS telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Sebelumnya Rizal Chaniago, ayah korban, mengatakan pelaku dikenal oleh keluarganya karena DS bersama istri dan anaknya pernah menjadi tetangganya di Jalan Jawa Kelurahan Melayu. Namun hanya sekira dua bulan, kemudian pelaku dan keluarga pindah.

Tetapi hubungan mereka cukup erat, bahkan istri dan anak pelaku sering makan di rumah mereka.
Menurut Rizal, hubungan anaknya dengan pelaku hanya sekadar teman dan tidak ada hubungan spesial. Perbuatan pelaku sangat sadis dan anehnya tidak merasa bersalah setelah menganiaya anaknya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index