Istri Terduga Teroris BST Yang Tertangkap di Riau Ternyata Tengah Hamil

Istri Terduga Teroris BST Yang Tertangkap di Riau Ternyata Tengah Hamil
tribunpekanbaru

PEKANBARU - Pasca penangkapan terduga teroris berinisial BST alias Abu Ibrahim (31) oleh Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri, jadi perbincangan hangat warga di Jalan Giam XII, RT 03 RW 15, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Sejak siang, Selasa (24/10) warga tak henti-hentinya melihat situasi rumah BST dan polisi yang sedang melakukan penggeledahan.

Hingga malam harinya, warga masih ramai mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) atau rumah BST alias Abu Ibrahim.

Sebagian warga yang datang pada malam ini, lantaran tidak mengetahui adanya penangkapan terduga teroris. Apalagi yang ditangkap itu, BST, dikenali oleh warga sekitar.

Pantauan Riauaktual.com, Selasa (24/10) malam, puluhan warga berdiri melihat kondisi rumah BST. Warga juga terlihat masih penasaran dengan kejadian itu.

Rumah kontrakan yang ditempati BST dan keluarganya terlihat sepi dan gelap. Setelah dia ditangkap, sang isteri pergi sementara meninggalkan rumah tersebut.

Ketua RT 03, Zainal Arifin saat ditemui Riauaktual.com mengatakan, istri terduga teroris sudah pergi ke rumah saudaranya.

"Saya gak tau siapa nama isterinya. Biasa kami panggil Mamak Ibrahim saja. Kini isterinya gak berani tidur di rumah. Apalagi dia cuma berdua sama anaknya. Jadi mereka tidur di rumah di rumah saudaranya," kata Zainal dilansir riauaktual.com.

Bahkan lanjut dia, istri BST saat ini sedang hamil lima bulan. Sesekali juga sudah merasakan sakit.

"Isterinya hamil anak kedua. Anak pertamanya sudah sekolah TK," kata Zainal.

Dia dan warga lainnya mengaku prihatin dengan kondisi Mamak Ibrahim saat ini. Pasca penangkapan suaminya, ia terlihat lemah dah lesu. Sesekali menangis.

"Kasian kami lihatnya. Isterinya gak tau kalau suami terduga teroris," tuturnya.

Zainal mengaku akan tetap menerima Mamak Ibrahim sebagai warganya. Bahkan pihak kepolisian juga sudah berpesan kepada warga agar tidak menjauhi keluarga BST.

Lanjut dikatakan Zainal, terduga teroris, BST berasal dari Pariaman. Sedangkan isteeinya berasal dari Lubuk Basung. Pasangan suami isteri ini sama-sama dari Provinsi Sumatera Barat (Barat).

Di Desa Pandau, mereka tinggal lebih kurang enam bulan. Mengontrak di sebuah rumah berukuran 4x6 meter.

"Mereka mau urus surat pindah beberapa hari lalu, mau pulang dulu ke kampung isterinya ke Lubuk Basung," sambung Zainal.

Selama ini, lanjut dia, BST sehari-hari bekerja sebagai biro listrik. Sehingga tidak terlihat adanya tanda-tanda seorang terduga teroris.

"Gak ada hal-hal aneh yang dilakukan selama saya lihat. Dia seperti warga lainnya. Sering juga ikut kegiatan warga disini. Tapi gak tau juga lah kalo dia (BST) diduga teroris," kata Zainal.

Dia menambahkan, BST ditangkap polisi persis di depan Puskesmas Siak Hulu. Setelah itu, barulah patugas melakukan penggeledahan di rumah tempat tinggal terduga teroris tersebut.

"Saat polisi datang, istrinya sedang salat Dhuha jam 11.00 WIB. Tadi waktu geledah saya ikut. Ada diamankan kabel listrik, parang, linggis dan lainnya," kata Zainal.

Halaman :

Berita Lainnya

Index