TERAGIS! Hadang Lari Pencuri, Gadis Cantik ini Tewas dengan Luka Tusuk di Leher

TERAGIS! Hadang Lari Pencuri, Gadis Cantik ini Tewas dengan Luka Tusuk di Leher
Debby Auliani (23).

HARIANRIAU.CO - Keberanian Debby Auliani (23) berujung tragedi. Mahasiswi tingkat akhir ini ambruk bersimbah darah. Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, Debby mengembuskan nafas terakhir akibat tikaman. Debby dalam tragedi itu memberanikan diri mengadang lari seorang pencuri, hingga dia berakhir dengan tusukan belati di leher kirinya.

Kejadian horor itu dialami Debby tak jauh dari rumahnya di Jalan Gerilya Dalam RT 034, No 17, Kelurahan Mugirejo, Samarinda Utara, Sabtu (28/10) dini hari.

Bermula ketika Nurrahim alias Rahim (45) melihat pemuda tak dikenal mengendarai sepeda motor Beat KT 2947 QA berhenti tepat di depan rumahnya, sekitar pukul 03.30 Wita.

Setelah memarkir kendaraan, pemuda itu masuk ke dalam Gang Gunung Kombeng, tepat di seberang rumah Rahim. Satu persatu rumah disatroni pemuda misterius itu dengan cara mengintip jendela dan ventilasi udara.

Selesai mengintai hampir seluruh rumah di gang tersebut, pemuda itu lantas keluar dari dalam gang dan mendatangi sebuah mobil yang terparkir di bahu jalan. Di sini pemuda itu mengintip dari luar kaca mobil. Setelah puas memperhatikan sekeliling kampung, pemuda itu kembali ke motornya. Dan masuk ke dalam Gang Gunung Kombeng lalu memarkirnya kembali di ujung gang.

Rahim yang sejak tadi terus memperhatikan gerak-gerik pemuda tersebut segera bertindak. Dirinya yakin jika pemuda itu merupakan pelaku yang hendak mencuri di salah satu rumah warga.

“Dari awal saya perhatikan, saya sudah menaruh curiga. Saya langsung datangi. Katanya dia berkeliling untuk mencari umpan cacing yang akan digunakan untuk memancing,” kata Rahim.

Perdebatan antara Rahim dan pemuda tersebut membuat warga terbangun. Dalam waktu singkat, sekitar 8 orang warga sudah berkumpul dan mengepung pelaku.

“Dia tetap tidak mau mengaku. Saat kami tanya alamat tinggalnya, malahan berubah-ubah, katanya tinggal di Jalan Cendana dan kadang bilang tinggal di Jalan Gerilya,” ucap Rahim.

Geram dengan jawaban yang tidak pasti, warga pun memukuli pemuda tak dikenal itu beramai-ramai. Di tengah kepungan dan amuk warga, pemuda yang sudah terpojok itu rupanya masih menyimpan tenaga dan sempat melakukan perlawanan. Usahanya berhasil, pelaku berhasil lolos dari kepungan dan berlari keluar gang. Mengetahui tangkapan terlepas warga pun beramai-ramai mengejarnya.

Nahas saat pelaku berlari, entah bagaimana Debby sudah berdiri di ujung gang seorang diri. Mengetahui pelaku yang sempat diamankan warga terlepas, diduga Debby berniat mengadangnya.

Upaya yang dilakukan Debby berujung petaka. Pemuda itu menyimpan belati yang terselip di dalam bajunya. Saat merasa pelariannya terhalang, pemuda itu mengeluarkan senjata tajam itu.

Debby yang berdiri di ujung gang, ditabrak dan terjatuh. Saat terjatuh, rupanya Debby sempat memegang pemuda tersebut. Upaya penangkapan yang dilakukan Debby harus dibayar mahal. Dengan keji dan tanpa rasa kemanusiaan, pemuda itu langsung menghunjamkan belati yang dipegangnya.

Mendapat serangan mendadak, Debby tak dapat menghindar. Sebuah tikaman mematikan tepat mengenai leher kiri Debby. Seketika darah segar mengucur, Debby terkapar dan pegangannya pun terlepas.

Warga yang awalnya mengejar, sontak kaget dengan penusukan yang terjadi pada Debby. Konsentrasi warga pun terpecah. Kebanyakan warga bertahan begitu mengetahui Debby terluka parah.

Di antara kerumunan warga rupanya terdapat adik Debby, Doni (17) yang turut mengejar saat itu. Tak terima kakaknya ditikam, Doni pun tetap melanjutkan pengejaran. Di tengah aksi kejar-kejaran, pemuda tersebut kembali melakukan perlawanan, sebuah ayunan badik sempat mengenai tubuh Doni, mengakibatkan luka gores sepanjang 30 centimeter ditubuhnya. Doni mengerang kesakitan.

Doni akhirnya mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pengejaran. Doni memilih balik arah menuju kakaknya yang terkapar bersimbah darah.

“Warga sama sekali tidak nyangka kalau pemuda itu menyimpan badik. Padahal sempat kami geledah. pemuda itu sendiri berhasil kabur ke arah keluar Jalan Gerilya ini,” kata Doni.

Sementara itu, menerima tusukan mematikan Debby tak bergerak, darah segar terus keluar dari luka tusuk di leher, mulut dan hidungnya. Di tengah kepanikan dan melihat kondisi Debby yang demikian kritis, warga kemudian membawa Debby menuju rumah sakit terdekat.

Namun takdir berkata lain. Debby mengembuskan nafas terakhir sebelum mendapat pertolongan. Luka tusuk di leher kiri sedalam 5 sentimeter menyudahi hidupnya.

Ditambahkan Doni, ciri-ciri pemuda yang membunuh kakaknya, mengenakan jaket abu-abu dan celana panjang selutut. Kemudian tinggi sekitar 150 hingga 155 sentimeter, rambut belah tengah, dan kulit kuning langsat, serta terdapat tato di kaki kanannya. ”Saya tak terima kakak saya tewas dengan cara begini, saya minta pihak kepolisian untuk segera menangkap pemuda itu,” tambah Doni.

Tak mendapatkan buruan, warga yang tersulut emosi, akhirnya melampiaskan kemarahan dengan merusak sepeda motor yang dikendarai pemuda misterius tersebut.

Kapolsekta Samarinda Utara, Kompol Ervin Suryatna melalui Kanit Reskrim, Iptu Wawan Gunawan mengatakan, saat mendengar informasi, petugas langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). ”Saat ini petugas tengah melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku pencurian, dan untuk pelaku sendiri sudah terindentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu dekat segera tertangkap,” kata Wawan.

Ditambahkan Wawan, saat ini petugas telah mengamankan sebuah kendaraan yang diduga milik pelaku, serta sebuah sarung badik yang tertinggal. “Dan saat ini petugas dari Unit Reskrim Polsekta Samarinda Utara bersama Ditreskrimum Polda Kaltim tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku. Dan untuk korban (Debby, Red) telah menjalani visum di RSUD AW Sjahranie, dan selanjutnya dimakamkan pihak keluarga,” pungkas Wawan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index