Di Toko Online yang Terkenal Ini, Para Pegawai Disiksa Serusak-Rusaknya oleh Perusahaan

Di Toko Online yang Terkenal Ini, Para Pegawai Disiksa Serusak-Rusaknya oleh Perusahaan
esengsaraan buruh gudang toko online | Montase dari Daily Mail & newswirengr.com

HARIANRIAU.CO - Hayo, siapa yang sering belanja online? Belanja model ini lagi populer di kalangan warga Indonesia.

Lewat internet, kamu bisa ngelihat dulu barang atau jasa yang hendak dibeli.

Fenomena ini sebenernya sudah dimulai sejak tahun 1980-an di beberapa negara eropa.

Ilustrasi | Her Campus

Namun, baru belakangan tahun ini relasi antara penjual dan pembeli berubah derastis.

Kini kamu nggak perlu repot-repot ke luar rumah atau ketemu langsung si pembeli.

Cukup cari barang yang disuka, klik ini, klik itu, lalu bayar.

Sabar menanti, barang yang udah kamu pilih bakal segera datang.

Namun, tahukah kamu ada sekelumit remah-remah derita dari model penjualan semacam ini?

Seorang buruh di toko online maha besar Amazon menjabarkan derita selama bekerja.

Baginya ini adalah kondisi kerja yang nggak dapat ditolerir.

Gimana nggak menderita, sejumlah foto nunjukin para buruh gudang yang tidur dalam kondisi malang.

Derita buruh gudang di Amazon | Sunday People

Disaat kamu santai leha-leha nggak sabar nunggu pesanan datang, para buruh gudang pontang-panting.

Ada seabrek tugas yang harus dilakukan.

Mulai cari barang yang dipesan, ngebungkus hingga rapi, sampai akhirnya dikirim ke rumah kamu.

Kalau dibayangin sih nggak cape.

Tapi coba aja kamu yang jadi mereka.

Dikutip dari Daily Mail, sejumlah buruh gudang dipaksa kerja selama 55 jam dalam seminggu.

Makin luar biasa, ada buruh yang harus dilarikan pakai ambulan.

Buruh Amazon yang tertidur di atas kakinya, oleng saat berjuang menuhin terget gudang.

Ambulan datang ngangkutin buruh yang oleng | Sunday People

Berdasarkan tuduhan, berbagai kamera memantau tiap gerak-gerik buruh yang memilah hingga 300 item dalam 1 jam.

Seorang buruh yang kelelahan ngaku jam kerja di sini buruk.

Nggak hanya itu, buat ke toilet masak harus jalan sejauh 536 meter?

Gudang Amazon ini berada di Tilbury, Essex, Inggris.

Kondisi toilet di gudang Amazon | Sunday People

Ini adalah gudang yang terbesar di Eropa, seukuran 11 lapangan sepak bola.

Seorang reporter Sunday Mirror nyamar selama 5 minggu di tempat ini.

Dia bilang sejumlah buruh nelangsa secara mental dan fisik untuk menuhi target perusahaan.

"Mereka yang enggak dapat ngikutin ritme ya siap-siap aja kena hukuman."

Gudang Amazon di Tilbury | Return Loads

"Sampe ada beberapa yang teler dan harus dilarikan sama supir ambulan."

Tempat ini nggak punya instalasi jendela yang beradab.

Para buruh sampe nggak tahu udah malam atau siang.

Di waktu bersamaan, Amazon melempar janji untuk memperbaiki kondisi yang brutal.

Respon ini diberikan usai muncul tuduhan kondisi buruk serta gaji yang rendah.

"Seseorang pernah tanya kenapa yang keluar-masuk banyak banget," ungkap seorang buruh.

"Ya iyalah, sebab perusahaan bikin buruhnya mampus."

"Semua teman ngira aku bahkan udah mati."

"Suwer, aku udah lelah."

Bahkan di papan tulis ada yang nekat nulis gini.

"Kenapa kita nggak diijinin duduk saat tenang dan lagi nggak sibuk?"

"Kita ini manusia, bukan budak dan binatang."

Tulisan di papan tulis | Sunday People

Namun Amazon justru bilang begini.

"Amazon menyediakan tempat kerja yang aman dan positif dengan gaji dan tunjangan yang kompetitif."

"Kami bangga telah menciptakan ribuan peran di kantor yang berada di Inggris."

"Seperti kebanyakan perusahaan, kami mengharap tingkat kinerja tertentu."

"Sasaran didasarkan pada kinerja sebelumnya yang dicapai oleh pekerja kami."

Di tahun 2016, Amazon meraup duit sebesar 7,3 miliar poundsterling di Inggris dan mempekerjakan sebanyak 24 ribu buruh.

Sejumlah jepretan yang kamu lihat adalah jejak yang terjadi di gudang Tilbury milik Amazon.

Para buruh mengaku rusak serusak-rusaknya akibat harus penuhi target yang kelewat batas.

Halaman :

Berita Lainnya

Index