NGERI! Siswa SMA ini Tewas Seketika, Ususnya Terburai ke Jalan

NGERI! Siswa SMA ini Tewas Seketika, Ususnya Terburai ke Jalan
Jasad korban di kamar mayat RSUD Rantauprapat. (medansatu,.com/habibi)

HARIANRIAU.CO - Siswa SMA ini tewas seketika, ususnya terburai di jalan. Peristiwa maut ini terjadi Desa Emplasmen, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (8/12/2017).

Korban tewas bernama Rahmad Hidayat Hutapea (16), warga Dusun Kampung Lalang, Desa Pematang Celeng, Kecamatan Bilah Hulu. Sementara rekannya, Stepen Pranata Hutabarat (16), warga Dusun Setia Warga, hanya mengalami luka ringan.

Kecelakaan maut itu melibatkan truk Fuso Nopol BM 9231 JU kontra sepeda motor Yamaha Vega R Nopol BK 5663 YB di Jalinsum Rantauprapat-Kotapinang KM 308-309. Korban tewas dan korban luka merupakan siswa SMAN 1 Bilah Hulu.

Sesuai catatan medis RSUD Rantauprapat, korban tewas mengalami keluar buih merah dari hidung, dada kiri remuk, luka lecet dari dada sampai perut ukuran 15 cm x 8 cm, luka lecet di pipi kiri ukuran 40 cm x 20 cm, usus keluar dengan luka robek 29 cm x 10 cm pada perut bagian bawah sampai pubis dan kemaluan dan luka robek pada lobang anus 8 cm x 2 cm, faktur terbuka pada paha kanan atas.

Kasat Lantas Polres Labuhanbatu AKP Sawangin melalui Kanit Lantas Polsek Bilah Hulu, Aiptu Z Sebayang membenarkan kejadian tersebut. “Ya, tewas dan yang satu lagi luka ringan,” katanya.

Jeritan hati ayah korban

Nyesek banget! Ini jeritan hati Ali Hutapea (51), ayah kandung siswa SMA Negeri 1 Bilah Hulu, Labuhanbatu, yang tewas mengenaskan dengan usus terburai di Jalan, Jumat (8/12/2017).

Saat ditemui medansatu.com di kamar mayat RSUD Rantauprapat, ia terlihat sangat shock. Dengan terbata dia mengatakan, korban merupakan anak pertamanya. Ia mengaku hanya memiliki 2 orang anak, korban dan adiknya.

Sebelum kejadian, Ali mengaku mengantarkan korban hingga sampai ke sekolahnya. Ali mengatakan, setiap hari sejak SMP hingga korban kelas II SMA, selalu diantarnya ke sekolah.

Ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, termasuk jadi korban kecelakaan maut di Jalinsum Rantauprapat-Kotapinang. “Setiap hari dia kuantarkan sekolah, takutnya ya kejadian seperti ini,” katanya pilu.

“Tadi sudah kuantarakan anakku ke sekolah, sampai di rumah aku dapat kabar melalui telepon, anakku kecelakaan, aku nggak percaya karena baru kuantar dia sampai ke sekolahnya. Setelah aku datang, kulihat ternyata benar anakku kecelakaan dan meninggal dunia,” sebutnya.

Ternyata setelah diantar sampai ke sekolahnya, korban pergi lagi bersama temannya naik sepeda motor, hingga kemudian jadi korban kecelakaan maut. “Rupanya sudah diantar, pergi pula dia sama kawannya naik kreta (sepeda motor). Nggak kusangka bakal kejadian seperti ini,” katanya berusaha tegar.

Setelah mayat korban dijahit dan dimandikan, lalu dibawa pulang ke rumah duka. Ali mengatakan, jasad anaknya akan dikebumikan di perkuburan umum Desa Pematang Seleng. “Hari ini jugalah (dimakamkan), kondisinya seperti ini,” ucapnya.

Pengakuan Sopir Truk

Lo Adi (36), sopir truk pengangkut pasir batu (sirtu) yang menewaskan siswa SMA, Rahmad Hidayat Hutapea (16), telah ditahan di Unit Lantas Polsek Bila Hulu-Polres Labuhanbatu, Sumut, Jumat (8/12/2017).

Truk yang menewaskan korban. (medansatu.com/habibi)

Saat ditanya medansatu.com, Lo Adi kemudian menceritakan kecelakaan maut tersebut. Dia mengatakan, saat kejadian ia melaju dari Rantauprapat menuju Aek Nabara mengangkut sirtu. Nahas, saat tiba di TKP, muncul korban dan rekannya yang mengendarai sepeda motor dari arah berlawanan.

“Mau masuk ke simpang PKS, mau antar sirtu ke PT SMA untuk penimbunan jalan kebun, kemudian masuk sepeda motor korban dari arah berlawanan, akhirnya menabrak tangki truck yang melintang di separuh badan jalan, setelah mengenai tangki pengendara sepeda motor jatuh dan terlindas ban belakang sebelah kiri truck-ku,” kata Lo Adi, warga Jalan Protokol, Sei Bamban, Sergai itu di Pos Lantas Bilah Hulu.

Lo Adi mengaku, ia sudah seminggu mengantarkan sirtu ke PT SMA Bilah Hulu. Dia bekerja di pengangkutan milik Aseng Harimau di Rantauprapat sudah 5 (lima) bulan dan tinggal di gudang pengangkutan tersebut.

“Sudah delapan tahun aku sopir bang, tapi aku kerja tempat Aseng Harimau baru lima bulan, tinggal di gudang, aku orang Sei Bamban, Sergai,” akunya.


sumber: medansatu.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index