Warga Geger! Oknum Polisi Ngamuk, Kapolsek Ikut Jadi Korban Gigitan

Warga Geger! Oknum Polisi Ngamuk, Kapolsek Ikut Jadi Korban Gigitan
Bripka RK saat diamankan Kapolsek Kedaton Kompol Bismarck. (foto: tribunlampung)

HARIANRIAU.CO - BK (34) seorang oknum polisi berpangkat Bripka ini mengamuk dan membuat warga ketakutan. 

Tidak hanya itu, saat hendak diamankan pria tersebut kembali mengamuk dan menggigit ketiak Kapolsek hingga terluka. 

Peristiwa ini terjadi di Villa Mutiara, Jalan Bumi Manti, Kelurahan Kampungbaru, Kecamatan Labuhanratu, Bandarlampung, Lampung. Bripka RK mengamuk membabi buta di sekitar perumahan.

Kapolsek Kedaton, Kompol Bismarck, saat memberikan keterangan kepada wartawan. (foto: tribunlampung)

Anggota Polres Pesawaran ini bahkan sempat mengancam satpam perumahan dengan menodongkan senjata laras panjang. Sejumlah warga juga menjadi korban amukannya. Termasuk Kapolsek Kedaton, Kompol Bismark.

Seperti dilaporkan jpnn.com, Kamis (21/12/2017), kejadian berawal saat oknum polisi itu datang ke warung pecel lele milik keluarganya, Desti (30), sekitar pukul 23.30 WIB.

Setelah makan, pelaku menyuruh Supriadi (21), seorang karyawan warung pecel lele, untuk membeli minuman keras jenis anggur. Tidak tanggung-tanggung, pelaku membeli lima botol sekaligus.

Di bawah pengaruh minuman keras, pelaku terlibat perselisihan dengan pegawai pecel lele lainnya, Azis. Tidak ingin perselisihan meluas, Desti berinisiatif mengajak Azis pulang ke rumahnya di Villa Mutiara.

Ternyata, Bripka RK tidak puas. Dengan menggunakan mobil Toyota Avanza miliknya, dia menyusul ke Perumahan Villa Mutiara untuk mencari Azis. Di gerbang perumahan, dia sempat ditanya keperluannya oleh satpam setempat Andri Saputra (21).

Namun, pertanyaan itu malah membuat Bripka RK makin emosi. Sambil berteriak-teriak, oknum polisi itu menodongkan senjata api laras panjang kepada satpam yang berjaga. “Saya ini Bripka, buka pintu (gerbang)-nya,” kata Andri menirukan perkataan pelaku.

Pelaku kemudian menuju rumah Desti. Di sana, dia sempat menganiaya Desti hingga mengalami sejumlah luka. “Jadi dia masuk itu sambil berteriak mau cari Azis. Kemudian menuju rumah Bu Desti dan terjadilah keributan hingga Bu Desti dipukuli,” terang Andri.

Melihat kejadian itu, Andri berinisiatif melapor ke ketua RT setempat, Farison (45). Saat mereka kembali, ternyata Bripka RK sedang mengacak-acak warung pece lele milik keluarganya itu. “Pelaku juga menganiaya karyawan warung pecel lele, Imron Rosadi,” paparnya.

Selain dijambak, Imron juga ditarik sampai ke pos satpam. Di sana, sambil duduk di kursi bambu, Wawan menjepit kepala Imron dengan kakinya. Pelaku juga terus memukuli kepala korban.

Melihat itu, Farison meminta Andri membangunkan Kapolsekta Kedaton Kompol Bismark yang kebetulan juga tinggal di perumahan tersebut. Mendengar kejadian itu, Kompol Bismark langsung mendatangi TKP.

Bukannya takut, pelaku malah tambah beringas. Beberapa orang terkena pukulan dan tendangan. Kapolsek juga sempat terkena sikut di bagian leher kanan. Tidak itu saja, Bismark juga terkena gigitan di jempol kanan dan bagian ketiaknya.

Saat dikonfirmasi, Kompol Bismark membenarkan kejadian tersebut. “Saya sudah mengaku sebagai Kapolsek, namun pelaku malah menyerang. Saya dekati, mau saya pegang, eh leher kanan saya kena sikut. Kemudian jempol tangan kanan saya digigit. Mau saya dekap, gantian ketiak saya digigit. Sakit sekali,” tuturnya.

Akhirnya, pelaku berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Mapolsek Kedaton. Dari penggeledahan di mobil Toyota Avanza BE 2772 NF milik pelaku, aparat mengamankan sejumlah barang bukti.

Di antaranya satu unit senpi V2, satu unit senpi rakitan jenis revolver, tiga unit magasin, dua amunisi revolver, dan satu paket sabu.

Sekitar pukul 05.00 WIB, pelaku dijemput Propam Polda Lampung. “Pelaku beserta barang bukti sudah dibawa ke polda,” ujar Kompol Bismark yang merasa meriang setelah digigit oleh pelaku. “Sakit banget gigitannya, ampunlah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabidpropam Polda Lampung Kombespol Hendra Supriyatna membenarkan kasus penganiayaan oleh oknum anggota Polres Pesawaran terhadap sejumlah warga sipil dan Kapolsek Kedaton.

Menurut dia, oknum anggota tersebut masih menjalani pemeriksaan di propam. “Iya benar, anggota tersebut masih diperiksa. Kami akan menindak tegas oknum itu,” ungkapnya.

Terkait indikasi kepemilikan narkoba jenis sabu-sabu dan senpi rakitan, Hendra enggan berkomentar. “Masih kami periksa. Infonya seperti itu (senpi rakitan dan sabu), tetapi nanti kami cari informasi kebenarannya,” tandasnya.

Sumber: medansatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index