HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Usai aksi unjuk rasa di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), para demonstran yang merupakan wartawan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diundang masuk kedalam Kantor DPRD untuk melakukan audiensi oleh Ketua Komisi 1, Yusuf Said, Tembilahan, Selasa (3/5/2016).
Dalam audiensi, para wartawan Inhil menyampaikan keluh kesah yang mereka hadapi selama menjalankan tugas peliputan, terutama peliputan di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Inhil.
"Selama ini kami kesulitan bertemu kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk wawancara. Terkesan, mereka menghindar, seperti melihat musuh. Ini menjadi tanda tanya bagi kami, apakah ada sesuatu yang disembunyikan. Biasanya, orang yang takut menemui wartawan itu adalah orang yang punya kesalahan," tukas Koordinator Lapangan (Korlap) 2 aksi demonstrasi, Aditya Prahara.
Yusuf Said, Ketua Komisi 1 DPRD Inhil yang memoderasi forum audiensi mengatakan keengganan kepala SKPD bertemu wartawan kemungkinan dilatarbelakangi oleh ketidakbiasaan dalam melaksanakan konferensi pers.
"Kecenderungan itu terlihat, atas minimnya pelaksanaan konferensi pers oleh para kepala SKPD. Namun, semua itu tidak sepenuhnya kesalahan mereka (Kepala SKPD, red). Karena terkadang ada beberapa orang wartawan yang tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya," ujar Yusuf.
Selanjutnya, Yusuf berharap agar kedepannya dapat terjalin komunikasi dan koordinasi antara wartawan dengan para Kepala SKPD.
"Itu semua demi kebaikan bersama, kedua belah pihak yang sudah tentu akan berdampak positif terhadap kemajuan daerah kita tercinta, Kabupaten Inhil," tandasnya. (Dedek Pratama)
.jpeg)
