Buka Festival Berdah Mandah, Bupati Sebut Budaya Ini Cetak Rekor Muri

Buka Festival Berdah Mandah, Bupati Sebut Budaya Ini Cetak Rekor Muri

HARIANRIAU.CO - Demi membumikan berdah sebagai khazanah melayu Indragiri Hilir (Inhil), pemerintah kabupaten Inhil melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) Inhil bekerjasama dengan pemerintah kecamatan Mandah menggelar festival berdah se-kecamatan Mandah Tahun 2017. 

Berdah merupakan qasidah yang berisi syair tentang pujian terhadap Rasulullah maupun pemimpin negeri. Berdah dimainkan oleh sekelompok orang menggunakan gendang besar dengan posisi duduk bersila. 

Bertempat di halaman kantor camat Mandah, Bupati Inhil Drs HM Wardan MP membuka secara resmi festival berdah ini, Rabu (27/12). Dalam kesempatan itu turut hadir sejumlah pejabat eselon di lingkungan pemkab Inhil, camat Mandah Umar Hamdi S.Pt, unsur forkopimcam Mandah, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (PC-Muslimat NU) Inhil Hj Zulaikhah Wardan S.Sos ME beserta pengurus, ketua PAC Muslimat NU Mandah, dan para undangan.

Acara ini disejalankan dengan istighotsah, juga pelantikan pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Mandah serta ketua dan pengurus pimpinan ranting Muslimat NU desa/ kelurahan se-kecamatan Mandah.

Selain itu, acara diisi pula dengan sunatan massal yang ditaja oleh Dinas Sosial Inhil bekerjasama dengan Koordinator Kesejahteraan Sosial (K3S) Inhil.

Berdasarkan laporan panitia pelaksana, festival berdah sudah dimulai sejak tahun 2006. Pada tahun 2011 festival berdah pertama kali dilaksanakan dengan memperebutkan piala bergilir.

Tema yang diangkat pada festival berdah kali ini ialah 'Dengan Festival Berdah Kita Syiarkan Budaya Islami di Tengah-tengah Masyarakat.'

Camat Mandah, Umar Hamdi S.Pt dalam sambutannya menyampaikan tentang realisasi program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ)."Untuk kecamatan Mandah ditahun 2017 ini program DMIJ sudah mencapai 92%. Kami saat ini merencanakan pembangunan dermaga di 5 desa, namun belum selesai. Kegiatan yg masuk laporan di kecamatan Mandah sekarang ini tidak sampai 10 %. Sehingga terus dilaksanakan pemantauan," jelasnya. 

Untuk berdah sendiri, diakuinya sejak bulan Juni tahun 2017 sudah ada 12 kelompok berdah yang berbakat. "Oleh sebab itu kami mengharapkan bagaimana pengembangan berdah terutama untuk anak-anak. Kami berharap gaungnya tidak hanya di Mandah tapi juga di kecamatan lain supaya lebih disosialisasikan. Barangkali berdah ini juga dapat dijadikan event tahunan yang pelaksanaannya tidak hanya di kecamatan Mandah saja," sebutnya. 

Sementara itu, Zulaikhah Wardan menyerahkan baju adat melayu Riau kepada PAUD binaan Muslimat NU Inhil serta buku pedoman organisasi dan administrasi Muslimat NU sebelum menyampaikan sambutannya.

Istri orang nomor satu di Inhil ini mengapresiasi pelaksanaan festival berdah maupun festival keagamaan lain yang telah dilaksanakan di kecamatan Mandah. Ia menilai bahwa hal tersebut sejalan dengan program pemerintah dalam bidang keagamaan. 

"Di sini ada namanya festival berdah, festival maulid nabi, ini luar biasa. Saya pikir di Inhil hanya ada di kecamatan Mandah. Ini sudah sejalan dengan program pemerintah dalam menjalankan visinya. Salah satunya bagaimana kita mewujudkan kabupaten yang bermarwah dan bermartabat," ujarnya.

Terlepas dari hal tersebut, wanita yang akrab disapa Ikha ini berharap agar kehadiran Muslimat NU dapat bermanfaat bagi masyarakat. "Ibu-ibu semoga bisa membina anak-anak kita di bidang keagamaan. Supaya ana-anak kita tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik yang akhirnya tidak punya mada depan," tegasnya. 

Sedangkan Bupati Inhil menyerahkan piala bergilir festival berdah kepada panitia pelaksana, E-KTP kepada camat Mandah, dan bantuan sembako kepada lansia dari program K3S.

Istighotsah adalah program pemkab Inhil perkecamatan. Hal tersebut diungkapkan bupati saat mengawali sambutan. 

"Istighotsah diliat dari harfiahnya adalah pertolongan. Yaitu kita mohon pertolongan dari Allah agar terwujudnya keajaiban atas sesuatu yang sulit untuk kita wujudkan. Jadi kita berdoa. Istighotsah dilaksanakan beramai-ramai diawali dengan wirid. Maka kuncinya adalah memohon kepada Allah agar negeri kita menjadi negeri yang aman, sejahtera, dan menjadi yang sebagaimana kita harapkan," ujar bupati yang dikenal agamis ini. 

Menurutnya pembangunan daerah tidak mutlak hanya fisik saja. Tetapi juga menitik beratkan pada pembangunan non fisik. Salah satunya ialah di bidang keagamaan. "Selain itu program yang kita titipkan kepada K3S berupa bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu. Untuk membangun program kita harus meningkatkan koordinasi mulai dari tingkat bawah, yaitu RT/ RW, lurah/ kades, camat, kepala dinas, sekda, sampai ke pusat," papar Wardan. 

Orang nomor satu di Bumi Hamparan Kelapa Dunia ini juga menyatakan bahwa berdah merupakan budaya masyarakat yang paling kental di masyarakat Inhil. "Budaya ini sudah masuk ke rekor muri pada tahun 2016. Saya sangat mendukung kegiatan ini. Kalau bisa dilakukan pelatihan untuk keseragaman dulu untuk kecamatan-kecamatan, disediakan alatnya. Agar ada identitas atau ciri khas berdah Inhil. Saya juga mengapresiasi atas festival maulid. Kalau perlu nanti diadakan festival berzanzi, atau marhaban. Silakan even-even seperti ini dikembangkan. Dikoordinasikan dengan dinas terkait," tuturnya. 

"Saya pikir baru kecamatan Mandah ini yang melaksanakan kegiatan seperti ini. Yang jelas yang dilakukan ini sudah sesuai dengan program pemerintah untuk melestarikan budaya yang ada. Saya menyambut baik. Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan menjadi ibadah dan mendapat berkah dari Allah," harap Wardan. 

Acara ditutup dengan penandatanganan deklarasi laskar anti narkoba Muslimat NU kecamatan Mandah oleh Bupati dan ketua PC Muslimat NU Inhil beserta rombongan diiringi lagu Ya Lal Wathon oleh paduan suara Muslimat NU kecamatan Mandah. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index