Foto Pelaku Pembunuhan Remaja Karena Bedak Beredar, Menagis saat Diperiksa Polisi

Foto Pelaku Pembunuhan Remaja Karena Bedak Beredar, Menagis saat Diperiksa Polisi
Remaja dibunuh temannya sendiri / tribunnews

HARIANRIAU.CO - Akhir tahun 2017 lalu, kasus pembunuhan yang terjadi di kawasan Pantai Ngliyep, Malang Selatan, menghebohkan publik. Bagaimana tidak, pelaku pembunuhan adalah seorang remaja wanita yang masih berusia 18 tahun.

Sementara dugaan motif pembunuhan adalah kemarahan korban akibat pesanan bedak yang sudah kedaluwarsa dan tidak sesuai permintaannya.

Semua ini bermula dengan ditemukannya seorang siswi SMU 1 Brantas Karangkates berinisial FS (16) dalam kondisi terluka parah di hutan dekat Pantai Ngliyep, pada hari Jumat (29/12/2017) lalu.

Warga yang melihat FS bersimbah darah langsung melarikannya ke RSUD Kanjuruan untuk menjalani perawatan intensif.

Sayangnya, korban meninggal dunia terlebih dahulu saat dalam perjalanan ke rumah sakit karena luka tusukan di bagian leher.

Seorang remaja ditemukan kritis dengan luka sayatan di tubuhnya di Pantai Wisata Ngliyep Petak 111 C, Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang, Jumat (29/12/2017) sekitar pukul 11.30 WIB. (Tribunnews.com)

Hal itu diungkapkan Kapolsek Donomulyo, AKP Sardikan.

Tribunstyle melansir dari Surya, "Korban sendiri setelah ditemukan langsung di bawa ke RS Kanjuruhan Malang untuk perawatan," kata Sardikan dihubungi via ponselnya, Jumat (29/12/2017).

Beberapa jam setelah tubuh FS ditemukan, polisi berhasil menangkap pelaku penganiayaan tersebut.

Pelaku tak lain adalah teman FS sendiri, yakni ND (18).

Dalam penyelidikan polisi, Kasatreskrim Polres Malang AKP Azi Pratas Guspitu kalau penganiayaan itu hanya dilakukan oleh ND seorang diri.

"Berdasarkan keterangan pelaku dan yang kami kumpulkan dari saksi, korban ini hanya pergi berdua sama pelaku. Naik motor pelaku," ujar Azi yang dihubungi Surya, Sabtu (30/12/2017).

Polisi menduga, motif dari pembunuhan tersebut adalah percekcokan soal pesanan bedak online.

Sebelumnya beredar kabar bahwa korban memesan bedak dari pelaku, namun barangnya tak kunjung datang.

Namun, hal itu tidak dibenarkan oleh pihak kepolisian karena tidak sesuai dengan keterangan pelaku.

Kepada polisi, ND menyebutkan bahwa peristiwa tersebut bermula saat FS marah pada pelaku.

FS telah membeli bedak online melalui ND dengan harga Rp 110 ribu.

Tiba-tiba saja, FS marah pada ND karena bedak yang dipesan tidak sesuai dengan promosi dan sudah kedaluwarsa.

"Korban marah kepada pelaku. Bilangnya produknya jelek, kedaluwarsa dan sebagainya. Terus yang ngajak ke TKP itu juga korban. Terus pelaku ini ngaku ditodong pisau duluan oleh korban. Pelaku menangkis sehingga pisau terlempar dan korban juga sempat melempar pelaku memakai batu," ujar Azi.

Kepada polisi ND lalu mengisahkan bahwa dirinya mengambil pisau yang terlempar.

Relfek, ND menyabetkan pisau tersebut ke leher VS.

Pada hari Selasa (2/1/2018) kemarin, kasus tersebut berhasil menemui titik terang.

Barang bukti utama berupa sebilah pisau yang melukai leher FS berhasil ditemukan oleh petugas di sekitar TKP.

"Alhamdulillah, tadi siang pisau yang diduga digunakan pelaku melakukan penganiayaan sudah berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke laboratorium forensik untuk dilakukan pemeriksaan," kata Iptu Sutiyo, Kanit PPA Polres Malang, Selasa (2/1/2018).

Sajam pisau yang diduga digunakan pelaku menganiaya korban pembunuhan di donomulyo Malang berhasil ditemukan jajaran Satreskrim Polres Malang, Selasa (2/1/2017).

Beredar Foto Tersangka Diperiksa Polisi

Beberapa hari yang lalu, beredar foto ND yang sedang diperiksa polisi di jejaring sosial.

Foto Pelaku Pembunuhan Gadis Remaja di Malang Menangis Saat Diperiksa Polisi (Tribun Jogja)

Halaman :

Berita Lainnya

Index