HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Harga daging ikan di pasar terapung Selodang Kelapa mengalami penurunan drastis yang diakibatkan oleh fenomena yang cukup unik, yakni masyarakat yang menghemat uang menyambut bulan Ramadhan dan tahun ajaran baru, sehingga menyebabkan permintaan terhadap daging ikan menurun.
Disamping itu, pasokan ikan dari dalam dan luar daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang memang sedang "banjir" juga menjadi alasan utama penurunan harga daging ikan secara drastis tersebut.
"Jumlah ikan begitu banyak. Sementara, pembelinya sedikit. Pasokan ikan yang masuk dari luar Inhil sedang banyak, begitu pula ikan lokal yang berasal dari Kuala Enok, Concong, Sungai Buluh dan Sungai Bela. Ya, wajarlah kalau harganya turun," terang Khairul (30) salah seorang pedagang ikan saat diwawancarai oleh harianriau.co, Tembilahan, Rabu (4/5/2016) sore.
Lebih lanjut, Khairul mencontohkan jenis ikan yang mengalami penurunan harga secara drastis.
"Untuk (ikan, red) senangin, biasanya paling rendah dijual dengan harga Rp. 50.000,- per Kilonya. Sekarang ada yang jual Rp. 40.000,- per kilonya. Ikan tongkol yang biasanya dijual Rp. 20.000,- per kilonya jadi Rp. 15.000,- atau Rp. 16.000,-. Sedangkan ikan Puput yang ukuran besar, biasanya bisa sampai Rp. 20.000,- per kilo, sekarang tak bisa, paling cuma Rp. 10.000,- sampai Rp. 12.000,- orang jual," ujarnya.
Terakhir, Khairul mengatakan penurunan harga yang terjadi juga dimungkinkan karena para pembeli cenderung takut untuk berbelanja ke pasar terapung Selodang Kelapa pasca ambruknya bangunan pasar beberapa waktu lalu.
"Jelaslah dengan penurunan harga yang disebabkan oleh banyak faktor ini, membuat omset para pedagang ikan di pasar (terapung Selodang Kelapa, red) ini ikut menurun," tutupnya. (Dedek Pratama)