Pembakar Istana Siak Diketahui Anak Angkat Kerabat Istana

Pembakar Istana Siak Diketahui Anak Angkat Kerabat Istana

HARIANRIAU.CO - Jajaran Kepolisian Polda Riau dan Polres Siak berhasil mengamankan pelaku pembakar istana Siak, Rabu (10/1/2018). Terduga pelaku pembakar Istana Siak tersebut diketahui bernama, Tengku Said Abduklah, alias Faisal.

Ia merupakan warga Kota Pekanbaru, dengan alamat kediaman, Jalan Delima Gg.Delima XI Rt 05 Rw 01 Kecamatan Tampan Pekanbaru.

Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang menerangkan jika pelaku merupakan Anak angkat dari salah satu keluarga istana siak. Ia kecewa karena kios berjualannya yang ada di belakang istana siak tidak ada lagi.

"Anak angkat dari salah satu keluarga istana siak
Tadinya dia berjualan di belakang Istana," ungkap Kapolda kepada Tribun, Rabu petang di Mapolda Riau.

Kapolda melanjutkan, jika di belakang istana siak terdapat kios untuk berjualan, kios itu kini sudah tidak ada lagi, aktivitas berjuakan di sana telah dilarang. Pelarangan ini lah yang diduga menjadi penyebab yang bersangkutan melakukan tindakkan pembakaran.

"Tadinya di belakang itu ada kios, karena dia merasa kecewa atas larangan itu, sehingga dia melakukan pembakaran," lanjut Kapolda.

Terkait dengan pengakuan pelaku yang mendengar bisikan dari almarhum neneknya yang menyuruhnya membakar Istana Siak, Kapolda menegaskan jika untuk membuktikan pengakuannya, akan dilakukan oleh psikiater.

"Kalau itu baru ditangkap hari ini. Waras atau tidaknya bukan tugasnya Polisi, ada psikiater, psikolog," sebutnya.

"Bisa-bisa saja dia ngomong begitu (ada bisikan dari almarhum neneknya,red), tapi bagaimana bisa komunikasi dengan makhluk yang sudah duluan dengan yang hidup (meningg dunia,red). Kalau memang untuk menentukan apakah dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya apa tidak, itu kan psikiater yang memeriksa," tambah Kapolda.

Pelaku diamankan jajaran kepolisian di Kabuoaten Siak. Untuk proses penyelidikan lebih lanjut, pelaku akan dibawa ke Pekanbaru.

"Penangkapannya di Siak. Nanti akan dibawa ke Pekanbaru, itu kerjasama intel, dikrimum, backup polres Siak," urai Kapolda.

Sementara itu, Kapolda menegaskan jika persoalan ini tidak ada kaitannya dengan perhelatan Pilkada Provinsi Riau yang sedang berlangsung sekarang.

"Kan latar belakangnya karena dilarang jualan, jadi tidak ada hubungannya dengan Pilkada," tegas Kapolda.

Kapolda juga menegaskan persoalan ini tidak ada kaitannya dengan pihak keluarga istana Siak. Alanisa ini menurut jendral polisi bintang dua itu tidak masuk akal, karena Istana Siak merupakan aset berharga bagi keluarga, apalagi bagi Masyarakat Riau.

"Saya kira tidak mungkin, logikanya tidak mungkin, karena itu aset, dan kebanggan masyarakat Melayu dan Riau khususnya. Kan istana itu lambang kebesaran suatu daerah. Menjadi cagar budaya yang harus dijaga, dipelihara untuk generasi yang akan datang. Untuk mendapat informasi bahwa dulu di sini ada kerajaan namanya Kerajaan Siak Indrapura," rinci Kapolda.

Terhadap pelaku saat ini masih dilakukan proses interogasi, penyelidikan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index