BBKSDA Riau Masih Mencari Harimau Yang Menewaskan Warga

BBKSDA Riau Masih Mencari Harimau Yang Menewaskan Warga
Harimau yang diduga menerkam Jumiati, yang tertangkap kamera trap petugas gabungan, Jumat (5/1). Foto Humas BBKSDA Riau

HARIANRIAU.CO - Harimau yang menerkam hingga menewaskan Jumiati di Indragiri Hilir (Inhil), Riau, belum berhasil ditangkap. Lebih kurang sepekan pencarian dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama kepolisan dan sejumlah organisasi pecinta satwa. Berbagai cara telah dilakukan.

Namun, sampai saat ini hewan yang dijuluki 'Datuk' oleh masyarakat Riau ini belum ditemukan.

Kepala BBKSDA Suharyono, mengatakan dalam pencarian harimau tersebut telah dibentuk tiga tim yang turun secara bergantian.

"Tim pertama dan kedua belum berhasil. Kita harap tim ketiga yang diturunkan berhasil memancing harimau itu masuk kerangkeng yang sudah disediakan," terang Suharyono pada Wartawan, Kamis (11/1).

Untuk penangkapan harimau tersebut, telah dipasang kandang diisi umpan seekor kambing jantan.

"Tim tiga tadi pagi sudah memindahkan kandang serta umpannya di lokasi yang tertutup dan jauh dari pemukiman. Hal ini dilakukan karena tim menilai hewan itu sudah jauh masuk ke semak-semak, terutama lokasi kejadian penyerangan terhadap warga yang meninggal itu," jelasnya.

Selain itu, Suharyono, sudah dipasang 12 kamera pengintai (trap) di semak-semak. Dari belasan kamera itu, tak ada satupun yang berhasil menangkap penampakan harimau beberapa hari ini.

Dia mengatakan, ada ditemukan jejaknya oleh petugas, namun dari ukuran jejak itu sepertinya harimau ini masih muda.

"Pencarian kita lakukan ini juga melibatkan tim ahli. Tujuannya mempelajari pola gerak harimau dan bagaimana cara penangkapan agar tidak menyakiti hewan yang dilindungi ini," kata Suharyono.

Saat ini, tambah dia, sudah ada pihak dari Surabaya dan Sumatera Barat ingin membantu pencarian harimau tersebut.

Menurut Suharyono, sulitnya mencari harimau ini disebabkan beberapa faktor. Selain lokasi, ada beberapa pendapat yang menyebut bahwa harimau yang memangsa manusia akan diasingkan dari kelompoknya.

Ada pula yang menyebut harimau sesudah memangsa manusia perlikunya berubah drastis dan dinyatakan lebih liar dari sebelumnya. Oleh karenanya, tim lebih ekstra dan hati-hati agar tidak ada korban lain.

"Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, di lokasi juga disiapkan dokter hewan. Jika dalam penangkapan harimau itu terluka langsung bisa ditangani," katanya.

Di beritakan sebelumnya, harimau di Inhil menerkam seorang warga bernama Jumiati dua pekan lalu.

Koeban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Seluruh badan korban terdapat bekas cakaran. Sedangkan daging bagian lutut dimakan.

Korban saat ini sebenarnya tidak sendirian. Namun, dua orang teman wanitanya berhasil lolos yang manjat ke pohon sawit dan selamat dari serangan harimau tersebut.

Sedangkan korban tak sempat menyelamatkan diri hingga menjadi mangsa oleh Datuk itu

Halaman :

Berita Lainnya

Index