Wanita Meninggal Dunia Setelah Dipaksa Tidur di Gubuk Saat Menstruasi, Ini Alasannya

Wanita Meninggal Dunia Setelah Dipaksa Tidur di Gubuk Saat Menstruasi, Ini Alasannya

Harianriau.co - Seorang wanita di desa terpencil di Nepal meninggal dunia akibat tardisi kontroversial. Wanita tersebut diharuskan tidur di gubuk karena sedang menstruasi.

Dilansir dari Theguardian.com, di Nepal suhu udara bisa mencapai di bawah nol derajat celcius saat musim dingin.

Namun, wanita tersebut tetap dipaksa tidur di gubug terbuka yang tak layak dan tanpa penghangat.

Pemerintah administrasi, Tul Bahadur Kawcha mengatakan jika wanita berusia 21 tahun itu diduga meninggal karena menghirup asap, saat menyalakan api agar tetap hangat.

Tradisi di wilayah tersebut mewajibkan wanita yang sedang menstruasi tidur di luar.

Tradisi itu dilakukan karena rasa takut akan membuat marah para dewa atau mencemari rumah, jika mereka tetap berada di dalam rumah.

Sementara wanita yang sudah menikah biasanya tinggal di luar hanya beberapa hari, sementara yang lain diusir sampai seminggu.

Kawcha mengatakan, mengucilkan wanita yang sedang menstruasi masih umum terjadi di desa-desa.

Kematian Dambara Upadhyay pada November 2016 membuat pemerintah mengambil tindakan dengan mengeluarkan undang-undang, yang bisa menghukum orang yang masih menerapkan kebiasan itu.

Pelaku dapat dikenakan hukuman tiga bulan penjara atau denda sebesar 3.000 rupee Nepal atau Rp 392.000.

Namun, UU berlaku pada Agustus 2018.

Dambara ditemukan oleh saudara iparnya dengan kondisi darah keluar dari hidungnya.

Meskipun polisi mengatakan kemungkinan dia terkena serangan jantung, namun laporan awal post-mortem tidak dapat menentukan penyebab kematian.

Kematian lainnya disebabkan serangan hewan liar.

Namun penyebab paling sering adalah menghirup asap dari api yang dinyalakan untuk menghangatkan diri.

Halaman :

Berita Lainnya

Index