Fly Over Arengka Dibangun Sepanjang 425 Meter, Ini Progresnya

Fly Over Arengka Dibangun Sepanjang 425 Meter, Ini Progresnya

HARIANRIAU.CO - Pemerintah Provinsi Riau akan membangun jembatan layang (flyover) di Simpang Pasar Pagi Jalan Arengka sepanjang 425 meter senilai Rp78, 3 miliar dari APBD provinsi itu tahun 2018.

"Flyover ini dengan lebar 9 meter dan satu jalur dua lajur ini dibangun untuk meningkatkan pelayanan lalu-lintas dan mengurangi kemacetan pada jalur Arengka-Menuju Panam," kata Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut Dadang, pengerjaan fisik proyek jembatan layang  ini dilakukan selama 10 bulan sedangkan kegiatan pembangunan tetap dilakukan lelang yang ditargetkan digelar dalam Januari 2018.

Ia mengatakan,  pada akhir Maret 2018  semua program pembangunan jalan layang ini  sudah masuk pada penandatanganan kontrak proyek.

"Pada saat pengerjaan fisik proyek pembangunan jembatan layang itu akan terjadi kepadatan dan diharapkan kepada para pengguna jalan untuk menggunakan jalur alternatif," katanya.

Pengendara sepeda motor dan roda empat bisa melalui jalur alternatif dari Mall SKA, Pasar Pagi Arengka,

Jalan Bhakti, Jalan Rambutan, Jalan Melayu, Jalan Melayu, dari Panam, Pasar Pagi Arengka, Jalan Kamboja Jalan Anggrek.

Selain itu para pengendara juga bisa memilih jalur alterntif dari Kubang Pasar Pagi, Jalan Karyawan dan dari Simpang Auri - Pasar Pagi arengka, Jalan Rambutan dan Jalan Inpres.

Pekanbaru merupakan ibu kota Provinsi Riau dengan luas wilayah 632.26 km2 dan secara astronomis terletak di antara 0° 25'- 0°  45'  Lintang Utara dan 101° 14'- 101°  34' Bujur Timur.  

Di bagian utara Pekanbaru berbatasan dengan Kabupaten Siak, di bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan, di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kampar, sedangkan di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Kampar.  Selain berada di tengah Provinsi Riau, Pekanbaru juga berada di lintasan jalur transportasi darat Pulau Sumatera.  

Hal ini menyebabkan Pekanbaru mempunyai lokasi yang strategis, dan akan semakin strategis seiring dengan perkembangan pembangunan di wilayah Sumatera maupun perkembangan di Malaysia dan Singapura.

Selama sepuluh tahun terakhir Pekanbaru ibarat daerah yang filsofikan "ada gula ada semut" atau menjadi daya tarik bagi penduduk dari daerah tetangga untuk mencari pekerjaan sehingga kondisi ini turut memicu padatnya arus lalulintas di daerah berjuluk Kota Bertuah ini.

 

Sumber: antarriau

Halaman :

Berita Lainnya

Index