Pernikahan Pasangan ini Ricuh hingga Polisi Turun Tangan, Sang Ibu Sempat Menyumpahi Anaknya

HARIANRIAU.CO - Pernikahan pasangan Aditya Bagus Febriantono dengan Ratri Listyorini yang digelar di sebuah rumah makan di Solo pada Jumat (26/1/2018) ricuh.

Dilansir dari akun Instagram @polseklaweyan, hal tersebut lantaran orang tua pengantin pihak laki-laki tidak setuju dengan pernikahan anaknya.

Kejadian bermula saat ijab qobul hendak dilakukan, ibu mempelai laki-laki tiba-tiba datang dan mengamuk.

Dalam video viral yang beredar, ibu tersebut memarahi anaknya yang tetap memaksa akan menikah.

Ia terlihat marah-marah dan mengatakan jika dari awal sudah tidak menyetujui pernikahan tersebut.

"Dari awal sudah tidak setuju, kenapa tetap dilakukan, ini tidak boleh terlaksana, tidak boleh terlaksana!, saya tidak mau ya tidak mau, dari pertama sudah tidak setuju ya tidak setuju," kata ibu tersebut dengan marah-marah.

Ibu tersebut bahkan menyumpahi anaknya.

"Sampai kamu nekat (berbicara kepada anaknya), ibu sumpahin kamu, dengarnya, jika nanti istrimu melahirkan, kalau tidak mati sama anakmu, ya anakmu nanti yang cacat kalau selamat, dengar, ini sumpah ibumu yang melahirkanmu, yang membesarkanmu dan menyekolahkanmu," kata ibu mempelai laki-laki.

Dari video tersebut tampak beberapa anggota polisi berpakaian lengkap datang untuk mengamankan mereka semua.

Akhirnya pihak Polsek Laweyan membawa mereka ke kantir polisi untuk dilakukan mediasi.

Mediasi tersebut dipimpin oleh Kapolsek Laweyan Kompol Santoso, SE, MH.

Dalam mediasi tersebut turut hadir pihak keluarga pengantin laki-laki dan perempuan, penghulu dari KUA Laweyan serta konsultan atau pengacara dari pihak pengantin laki-laki.

Meski sudah dilakukan mediasi dengan berbagai pihak, tetap tidak temukan titik temu dari permasalah tersebut.

Meski demikian, pernikahan tersebut tetap dilanjutkan dan dilaksanakan karena semua persyaratan yang dibutuhkan oleh KUA telah lengkap terpenuhi.

Berbeda dengan rencana semula yang ijab qabulnya dilaksanakan di Rumah Makan Pringsewu, Jajar, Laweyan, Solo, ijab qabul akhirnya dilakukan di Polsek Laweyan.

"Polsek Laweyan Mantu

Pernikahan Aditya Bagus Febriantono bin Sumarso dengan Ratri Listyorini Binti Bejo Kustino akhirnya terlaksana meski tanpa restu pihak keluarga pengantin laki-laki, Jumat (26/01/2018)

Prosesi Ijab Qobul dilaksanakan di Polsek Laweyan dengan Penghulu Hadi Muhammad dari KUA Laweyan Surakarta.

Drama pernikahan ini diawali dengan penolakan dan pecegahan Ijab Qobul yang semula dilaksanakan di RM. Pringsewu Jajar Laweyan Surakarta oleh keluarga pihak pengantin laki-laki.

Kapolsek Laweyan Kompol Santoso, SE, MH sudah memediasi permasalahan ini namun rupanya pihak keluarga pengantin laki-laki bersikukuh menolak merestui.

"Pernikahan tetap dilaksanakan karena mempelai laki-laki telah dewasa untuk menentukan pilihannya sendiri dan persyaratannya lengkap terpenuhi. Selanjutnya kedua mempelai meminta pelaksanaan Ijab Qobul di Polsek Laweyan, dan kita fasilitasi", tutur Kapolsek," tulis akun Instagram Polsek Laweyan.

Berita tersebut kemudian menjadi viral dan ramai diperbincangkan oleh netizen di linimasa.

Seperti beberapa komentar dari netizen di Instagram berikut ini.

@ar_briofebrian: Aq ddi sg wedokk.. Pilih mundur.

@ken.diecast: Sumpah e yaallah moga moga nggak kejadian.

@agussulsul: Gak setuju yo gakpopo to buk.. tp ojok sampek nyumpah2i ngono hlo.. mesake anake (tidak setuju ya tidak apa-apa bu, tapi jangan menyumpahi seperti itu, kasihan anaknya-red).

@indah_ayurahardian: ntr kalau dh ada cucu beda yg dlunya ga akur jdi akur,yg dlunya ga di anggap ga dsyang sbgai menantu jdi brbah smua, sing sbar mawon.

@sangdjendral: Pilihan yg sulit...Orang tua atau Calon istri.

@senja_nuswantoro: Kalau aku jadi perempuannya aku miLiih mundur, karna dalam isLam ketiika sudah meniikah suamii aja masiih miLiik ibu kalau istrii baru sepenuhnya miLiik suami.

@putri_minozz: Samawa... mugo buk e d paringi ati adem ayeemm.

@agus_setianto21: Berjuang untuk cinta kalian berdua kawan. 

Dikutip Tribun Solo, ibu mempelai laki-laki tidak merestui pernikahan mereka karena menganggap calon menantunya sebagai wanita yang "tidak benar".

Hal tersebut menurut sang ibu karena semenjak berpacaran dengan Ratri, anaknya tidak pernah pulang ke rumah.

"Selama anak saya kenal dia (Ratri), dia (Aditya) ga pernah pulang. Tidak setuju sampai mati pun ga bakal setuju!" kata sang ibu.

Mempelai wanita tersebut merupakan janda dengan dua orang anak, sementara mempelai pria belum pernah menikah sebelumnya.

Berita Lainnya

View All