Pengakuan Calon Perawat yang Dilecehkan Oknum Dokter, Disuruh Telanjang, 'Anunya' Diraba-raba

Pengakuan Calon Perawat yang Dilecehkan Oknum Dokter, Disuruh Telanjang, 'Anunya' Diraba-raba

HARIANRIAU.CO - Tak hanya perawat, oknum dokter di National Hospital diduga juga pernah lakukan pelecehan seksual terhadap seorang calon perawat wanita.

Korban bernama OPA, warga Karang Pilang Surabaya. Saat ini korban sedang melakukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Surabaya.

“Saya terpaksa mengambil langkah hukum dengan melakukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Surabaya, kepada dr Rezha Priyadi, yang merupakan dokter Nasional Hospital Surabaya,” kata OPA seperti dimuat PojokSatu.

Kejadian pelecehan seksual tersebut terjadi pada Agustus 2017 lalu.

“Perbuatan pelecehan ini sudah saya laporkan ke Polda Jatim dan sekarang penyidikan masih berjalan,” kata OPA.

Berbagai upaya juga sudah ditempuh oleh korban, tapi tidak ada titik temu.

Hingga akhirnya dia mengugat perdata ke Pengadilan Negeri Surabaya melalui kuasa hukumnya. Saat ini persidangan sudah berjalan di PN Surabaya dan masih dalam proses mediasi.

Menurut Kombes Frans Barung Mangera, Kabidhumas Polda Jawa Timur, kasus menimpa korban berinisial OPA, warga Karang Pilang yang merupakan seorang calon perawat di rumah sakit tersebut.

Kejadiannya, saat korban usai menjalani serangkaian proses tes kesehatan untuk rekruitmen calon perawat kedokteran gigi. Mulai dari tes darah, urin, rontgen paru-paru hingga tinggi dan berat badan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di ruang MCU (medical clinic utama) rumah sakit National Hospital.

Korban mengaku, tidak ada kejanggalan saat menjalani tes tersebut. Bahkan, saat dokter R menyuruh korban membuka pakaian. Alasannya, stetoskop yang digunakan dokter R untuk memeriksa bagian dada terhalang baju korban. Korban mengira, tindakan tersebut merupakan standar prosedur tes kesehatan yang dilakukan dokter di rumah sakit.

Kecurigaan korban dipicu saat dokter menyuruhnya membuka celana setelah dia mengaku pernah mengalami masalah di organ intim. Katanya, oknum dokter tersebut melakukan pemeriksaan organ intim dengan memasukkan dua jari ke dalam vagina dan duburnya.

“Saya sampai teriak kesakitan. Tapi, ya saya terpaksa. Kalau saya nolak, takut diperkosa. Waktu itu, saya cuma berdua (dengan dokter R) saja,” katanya dilaporkan riausky.

 

Halaman :

Berita Lainnya

Index