Usai Dilempar Pacar, Mahasiswi UNS Itu Bertahan Hidup pada Sepotong Kayu

Usai Dilempar Pacar, Mahasiswi UNS Itu Bertahan Hidup pada Sepotong Kayu
Tim SAR Parangtritis berhasil mengevakuasi Septiana (20) mahasiswi UNS yang dilempar oleh kekasihnya.

HARIANRIAU.CO - Tim SAR Parangtritis berhasil mengevakuasi Septiana (20) mahasiswi UNS yang dilempar oleh kekasihnya dari atas Jembatan Kretek Bantul, Senin (28/1/2018) dini hari.

Mahasiswi asal Dusun Gatak, Desa Jotangan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah ini diduga sengaja didorong pelaku yang kini dalam pencarian petugas. 

Peristiwa pertama kali diketahui saksi Widodo (42) dan Ny Asti (29) warga Tobayan Tirtosari, Kecamatan Kretek yang melintas di Jembatan Kretek.

Pagi itu saksi terkejut setelah mendengar jeritan perempuan minta tolong dari bawah jembatan yang membentang di atas Sungai Opak itu. 

Merasa curiga, saksi mencari sumber suara jeritan memilukan itu. Setelah menengok ke bawah jembatan saksi terkejut lantaran terlihat seorang perempuan di bawah Jembatan Kretek dalam keadaan menggigil.

Koordinator SAR Wilayah III, Ali Sutanta Jaka Saputra mengatakan, pihaknya menerjunkan personel dengan membawa peralatan berupa pelampung, perahu karet. 

Dijelaskannya, evakuasi terhadap korban berlangsung sekitar 30 menit oleh Tim SAR Parangtritis yakni Rio pradana, Suparjiyanto serta solikin dan korban dalam kondisi selamat.

"Setelah korban berhasil kami evakuasi langsung dikirim ke Puskesmas Kretek untuk mendapatkan pertolongan medis," kata Ali., sebagaimana dilansir dari KRjogja. 

Ia menambahkan, korban beruntung bisa diselamatkan, karena jarak jembatan dengan aliran sungai di bawahnya lebih dari 10 meter. Selain itu, ada dugaan pada saat dilempar ke sungai, dari jembatan posisi kaki terlebih dahulu menyentuh air. 

“Jika posisi kepala di bawah dan langsung menghujam ke sungai kemungkinan selamat kecil,” ujar Ali.

Karena begitu Tim SAR sampai di bawah jembatan aliran sungai deras dan dalam. Tetapi korban bisa berpegangan pada sepotong kayu dan sehingga tidak tenggelam.

Menurut Ali, ketika ditemukan korban berpegangan pada kayu untuk mempertahankan hidupnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index