HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Menjelang bulan Ramadhan, daging ayam berada pada level harga yang relatif stabil di Pasar Terapung Selodang Kelapa, Jalan Yos Sudarso, Tembilahan. Berbeda halnya dengan harga bawang yang cenderung melonjak drastis, jika dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Untuk daging ayam ras berada pada kisaran Rp. 26.000,- hingga Rp. 27.000,- per kilogram dan ayam kampung berada pada level Rp. 60.000,- per kilogram.
Adi (40), seorang pedagang daging ayam kepada harianriau.co menyebutkan, kestabilan harga daging ayam, baik ayam ras maupun ayam kampung dipengaruhi oleh jumlah pasokan ayam.
"Ya, untuk saat ini stoknya masih lancar. Jadi harganya juga stabil," tukasnya.
Dia mengatakan, untuk daging ayam kampung yang dipasok oleh peternak lokal biasanya akan "membanjir" pada bulan Ramadhan. Sehingga, berkemungkinan untuk harga akan menurun drastis.
"Biasanya mereka (peternak ayam kampung lokal, red) menjual kepada kami saat bulan puasa. Mungkin karena mereka berpikir kalau dijual sekarang uangnya akan habis sebelum bulan puasa. Maka, biasanya mereka menjual pada H-2 atau H-1 bulan puasa. Bahkan, dihari-hari awal masuknya bulan puasa," bebernya.
Sedangkan untuk ayam ras, Adi menyebutkan fluktuasi harganya cenderung lebih tinggi ketimbang ayam kampung.
"Sewaktu-waktu bisa berubah kalau ayam ras. Perubahannya lebih cepat daripada ayam kampung," ujarnya.
Sama halnya dengan ayam kampung, perubahan harga daging ayam ras, khususnya di Pasar Terapung Selodang Kelapa bergantung oleh jumlah pasokan ayam ras itu sendiri oleh para pemasok.
Namun, apa yang terjadi pada level harga daging ayam berbanding terbalik dengan harga bawang, baik bawang merah maupun bawang putih yang mengalami kenaikan secara signifikan.
Yang mana, semula bawang merah dengan kualitas baik berkisar antara Rp. 33.000,- hingga Rp. 35.000,-, kini melonjak sampai ke level Rp. 40.000,- per kilogram. Sedangkan, bawang putih yang semula berada pada level harga Rp. 35.000,- juga naik menjadi Rp. 40.000,- per kilogram.
Namun, kenaikan yang terjadi untuk komoditas bawang bukan merupakan dampak dari kedatangan bulan suci Ramadhan. Melainkan, karena imbas dari pasokan bawang yang minim dari pemasok.
"Kenaikan harga bawang (bawang merah dan bawang putih) ini, baru sekitar 3 harian lah. Dan bukan merupakan dampak dari bulan puasa. Tapi, memang (pasokan, red) dari sananya yang sulit," tandas Hadi (35) yang merupakan pedagang bawang di Pasar Terapung Selodang Kelapa. (Dedek Pratama)