Marbot Mesjid Dibacok Orang Tak Dikenal, Aneh! Tak Ada Luka Ditubuhnya

Marbot Mesjid Dibacok Orang Tak Dikenal, Aneh! Tak Ada Luka Ditubuhnya
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Penganiayaan terhadap marbot masjid kembali terulang. Kali ini menimpa Uyun Ruhiyan (57), warga Kampung Kaum Rt 02/02 Desa/ Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Uyan yang sehari-hari bertugas sebagai marbot Masjid Agung Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat. tersebut jadi korban pembacokan orang tak dikenal, Rabu (28/02/18).

Kronologis kejadian bermula ketika Rabu dini hari sekira pukul 03.30 WIB, seperti biasanya Uyun berniat membangunkan warga yang hendak beribadah salat subuh di Masjid Istiqomah (Masjid Agung Kecamatan Pameungpeuk).

“Ketika saya akan membangunkan warga lewat pengeras suara, tiba-tiba saja kabel mik ada yang merebut sambil membentak saya : ‘Kamu berbohong kepada saya!’. Begitu katanya,” terang Uyun kepada GE, saat ditemui di ruang UGD Puskesmas Pameungpeuk, Rabu (28/02/18) pagi ini.

Setelah itu, kata Uyun, ia langsung dikeroyok kelima orang tak dikenal tersebut. Tiga orang mengikat tangan Uyun dengan kain mukena yang terdapat di dalam masjid dan menyumpal mulut Uyun agar tidak bisa berteriak.

Yang satu orang membacokkan samurai ke kepala Uyun. Sementara yang satunya lagi menusukkan pisau ke perut Uyun.

Mendapat serangan mendadak seperti itu, Uyun kaget dan langsung tak sadarkan diri. Ia baru siuman setelah mendapat perawatan di ruang UGD Puskesmas Pameungpeuk.

Masih menurut korban, kelima orang tidak dikenal itu datang dengan membawa senjata tajam berupa pisau, samurai, dan sabit.

Beruntung, kasus pengeroyokan itu tidak membuat tubuh Uyun terluka sedikit pun. Menurut warga, selama ini Uyun memang dikenal memiliki ilmu kekebalan tubuh.

Kejadian penganiayaan sendiri pertama kali diketahui oleh rekan korban, H. Agus.

Awalnya, kata H. Agus, ia merasa heran, mengapa tidak seperti biasanya sudah jam empat pagi Uyan tidak membangunkan warga. H. Agus juga merasa curiga, sebab lampu di dalam masjid tidak menyala.

“Ah, barang kali Kang Uyan ketiduran. Tapi ketika lampu senter saya nyalakan, saya lihat korban dalam keadaan terlentang dalam kondisi tangan terikat dan mulut disumbat. Setelah lampu listrik saya nyalakan, benar juga, korban sudah tidak berdaya, dengan keadaan kopiah dan baju robek. Tapi, alhamdulilah anggota badanya tidak apa-apa,itu berkat pertolongan Alloh,” terang Agus.

Ketika ditanya tentang identitas pelaku penganiayaan, Uyun mengaku tidak mengenal namanya. Hanya saja, kata Uyun, sekira dua minggu yang lalu dirinya kedatangan dua orang pria yang tidak dikenal.

Kedatangannya kedua orang tersebut, menanyakan Ketua MUI Kecamatan Pameungpeuk, KH Hasan Basri.

“Setelah kami ngobrol panjang lebar, mereka berdua mengaku yang satu orang berasal dari Tuban dan yang satu lagi dari Jakarta,” papar Uyan.

Kedatangan mereka, kata Uyan, menggunakan sepeda motor vixion. Hanya saja, nomor polisi kendaraannya tidak ia catat.

“Karena saya agak curiga, terpaksa saya berbohong, bahwa KH. Hasan sedang keluar kota, menengok anaknya.,dan kepulangannya entah kapan. Setelah diberi penjelasan kedua orang tersebut pergi,” sambung Uyan.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

sumber: pojoksatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index