HARIANRIAU.CO - Ribuan mahasiswa akhirnya menguasai ruang rapat paripurna DPRD Riau. Massa berhasil masuk karena tak terhadang oleh petugas kepolisian, sehingga mahasiswa menduduki seluruh bangku ruang paripurna dan mengadakan sidang rakyat.
Dalam hal ini mahasiswa memprotes soal kelangkaan premium dan tingginya harga Pertalite di Riau.
Sehingga, atas nama rakyat, mahasiswa menolak harga Pertalite karena dianggap menyusahkan masyarakat Riau.
"Wakil rakyat sudah tidak memihak kepada rakyat. Maka kita sidang rakyat disini untuk menyepakati diturunkannya harga BBM," teriak Presiden Mahasiswa Universitas Riau, Rinaldi Parepare saat memimpin rapat tersebut.
Selama berlangsungnya aksi demonstrasi mahasiswa gabungan ini, belum terlihat satupun anggota DPRD Riau yang menemui mahasiswa.
Sementara ratusan petugas kepolisian, terus mengawasi aksi mahasiswa, yang menduduki ruang paripurna tersebut.
Sementara itu, mahasiswa juga meminta petugas kepolisian untu melepaskan terhadap satu orang mahasiswa yang diamankan.
Mahasiswa yang diamankan itu diketahui bernama Alqudri. Namun belum diketahui apa alasan kepolisian mengamankan mahasiswa tersebut. Tapi yang jelas Alqudri diamankan saat terjadinya aksi saling dorong antara polisi dan mahasiswa.
Mahasiswa juga akan mengawal satu orang rekan mereka yang diamankan polisi tersebut.
Hingga pukul 17.00 WIB, perlahan mahasiswa meninggal ruang rapat paripurna DPRD Riau.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari BEM se Riau memaksa masuk ke kantor DPRD Riau untuk menyampaikan protes terhadap kelangkaan premium dan tingginya harga Pertalite di Riau.
Aksi mahasiswa sempat rusuh dengan kepolisian. Namun tidak berlangsung lama, situasi panas dapat dikendalikan petugas.
Sumber: riauaktual
.jpeg)
