Tak Bisa Baca Tulis, Ibu 2 Anak Ini Tak Malu Ikut Belajar di TK Bersama Putrinya

Tak Bisa Baca Tulis, Ibu 2 Anak Ini Tak Malu Ikut Belajar di TK Bersama Putrinya
Shi Xiaoqin. Foto/Worldofbuzz

HARIANRIAU.CO - Pendidikan memang merupakan salah satu hal penting bagi semua orang. Termasuk kemampuan dasar untuk membaca dan menulis. Jika belajar membaca dan menulis biasanya dilakukan ketika anak-anak, hal itu berbeda dengan wanita yang satu ini.

Dilansirdari South China Morning Post, wanita 31 tahun dari provinsi Guizhou di Cina Selatan bernama Shi Xiaoqin mendaftarkan dirinya ke taman kanak-kanan bersama anak perempuannya yang berusia lima tahun.

Shi Xiaoqin mendaftarkan dirinya di TK karena ingin belajar membaca dan menulis.

Selama ini, Shi Xiaoqin memang tidak mendapatkan pendidikan dan ingin memperbaiki hal tersebut.

Dia ingin bisa membaca dan menulis agar bisa membantu mengajar anak0-anaknya.

Dia juga ingin mendapakan pekerjaan yang lebih baik untuk dirinya sendiri.

Meski belajar di TK di usia 31 tahun, Shi Xiaoqin mengaku tak peduli dengan omongan orang.

"Saya tidak peduli apa pendapat orang lain tentang saya. Mendampingi anak perempuan saya di kelas tidak hanya membantu saya untuk mendapatkan pengetahuan baru, tapi juga memungkinkan saya untuk lebih mengajari anak perempuan saya," kata Shi Xiaoqin.

"Begitu saya tahu bagaimana membaca dan menulis, saya bisa membantu anak perempuan saya belajar di rumah, dan saat dia dewasa, dia akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dengan baik," tambahnya.

Shi, yang tinggal bersama keluarganya di daerah otonomi Songtao Miao, mengatakan bahwa ada berbagai alasan mengapa dia tidak pergi ke sekolah saat masih kecil.

Shi berharap dengan bisa membaca dan menulis dia bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Shi Xiaoqin (SCMP)

Shi dan suamiya adalah pekerja migran di provinsi Fujian, Hainan dan Guangdong.

Namun, ketidakmampuan baca tulis selalu menahan mereka mendapatkan pekerjaan.

Suaminya bekerja di tempat konstruksi jauh dari rumah dan kondisi keluarga mereka sangat miskin.

Sang guru di taman kanak-kanak, Chi Mingxia mengatakan bahwa Shi mengalami kemajuan yang baik.

"Shi Xiaoqin belajar keras. Dia sangat mengerti tentang pinyin Mandarin dan mengenali banyak karakter. Dia telah memberi contoh yang baik untuk anak-anak lain di sekolah kami," ujar Chi Mingxia.

Chi mengatakan bahwa sekolah tersebut dengan senang hati menerima permohonan Shi meskipun dia lebih tua dari gurunya.

Chi juga merasa tersentuh oleh keberanian wanita tersebut.

Selama masa istirahat, Shi mendapat kesempatan untuk bermain game dengan sesama muridnya, namun tidak seperti mereka, dia juga memiliki banyak tanggung jawab dewasa.

Shi Xiaoqin bermain bersama teman-teman sekelasnya (SCMP)

Shi Xiaoqin dan kedua putrinya (SCMP)

Begitu sekolah selesai, dia harus kembali ke rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menyiapkan makanan, merawat dua anak perempuan dan kakek-nenek mereka.  (Wan)

Halaman :

Berita Lainnya

Index